Semarang (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jawa Tengah menggelar tahap seleksi berupa tes validasi terhadap 180 calon peserta didik yang berasal dari keluarga miskin pada masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.
“Seleksi tahap III ini meliputi tes validasi, di antaranya psikotes, tes kesehatan, tes kebugaran, wawancara hingga visitasi ke rumah masing-masing calon siswa,” kata Kepala SMK Negeri Jateng Kampus I Semarang Samiran di Semarang, Jumat.
Dari 180 anak calon peserta didik yang menjalani tes validasi tersebut akan dipilih 120 anak dengan nilai terbaik.
Ia menjelaskan pada tes validasi kemiskinan dilakukan wawancara dengan orang tua melalui kunjungan langsung ke rumah masing-masing.
“Kami visitasi di tempat keluarga anak ini. Katanya yatim, betul tidak, katanya rumahnya tidak layak huni, benar tidak. Apakah betul golongan miskin karena visinya SMKN Jateng mengentaskan kemikinan dari jalur pendidikan,” ujarnya.
Menurut dia, tes validasi ini juga untuk mengecek kebenaran sesuai data yang diunggah saat PPDB secara daring. Bila saat mengunggah data, disampaikan bahwa calon peserta didik kondisinya sehat dan bugar, maka saat tes tahap III akan dibuktikan.
"Ini disebut tes validasi akan memvalidasi, akan membuktikan verifikasi antara kondisi yang awal di-'upload' (unggah), dengan sekarang yang realita," katanya.
Para akhir pekan ini, pihak sekolah akan melakukan kunjungan ke rumah masing-masing calon peserta didik guna membuktikan apakah benar calon peserta didik berasal dari kalangan keluarga miskin karena prioritas utama dalam program ini, selain bagi warga Jateng, juga mutlak harus berasal dari keluarga miskin.
"Verifikasi data kemiskinan karena 60 persen untuk bobot kemiskinan kami rekrut. Jadi betul-betul harus miskin, apalagi visinya kan menghasilkan lulusan sebagai pelopor dan penggerak pengentasan kemiskinan di Jateng," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencari ratusan anak miskin untuk disekolahkan secara gratis di SMK Negeri Jateng yang membuka pendaftaran sejak pertengahan Februari 2023.
Total sekitar 738 kuota tersedia pada masa PPDB 2023/2024, dengan rincian SMK Jateng di Kota Semarang sebanyak 120 siswa, SMK Jateng di Kabupaten Pati sebanyak 72 siswa, dan SMK Jateng di Kabupaten Purbalingga sebanyak 96 siswa, sedangkan di SMK Semi Boarding rata-rata kuota setiap sekolah 30 siswa sehingga total 15 sekolah dengan kuota sekitar 450 siswa.
Sekolah gratis ini merupakan program Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang dikhususkan siswa dari keluarga miskin sebagai salah satu cara penanggulangan kemiskinan di Jateng melalui jalur pendidikan.
Baca juga: Dicari, ratusan anak keluarga tidak mampu untuk sekolah di SMKN Jateng