Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang sedang membangun taman kota yang dilengkapi dengan bioskop virtual menggunakan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk mengoptimalkan fungsi taman dan menarik masyarakat.

"Tamannya sudah ada di Taman Abdurrahman Saleh. Kami kembangkan, nanti ada semacam tayangan bioskop virtual mini ya," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang Murni Ediati, di Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Menurut dia, konsep taman berteknologi canggih itu memang dikonsep sebagai Smart Educative Park dengan mengambil percontohan di Taman Abdurrahman Saleh yang nantinya diterapkan di seluruh taman aktif yang ada di Kota Semarang.

Ia menjelaskan Smart Educative Park yang dimaksud adalah konsep ruang terbuka hijau (RTH) yang mengoptimalkan fungsi ekologi, sosial, ekonomi, rekreasi dan edukasi dengan prasarana sarana yang ramah anak, lansia dan difabel.

"Taman aktif di Kota Semarang yang sebagian besar hanya berupa ruang sosial dan ekologi akan dikembangkan fungsi edukasinya dengan membawa digitalisasi dan modernisasi," ujarnya.

Tayangan virtual, kata dia, bisa ditonton oleh pengunjung, terutama anak-anak, lansia, dan penyandang difabel menggunakan kacamata khusus yang sudah disiapkan dengan tema tayangan yang berganti-ganti.

"Untuk tayangan AR dibuat setiap bulan sekali berbeda, misalnya tema dirgantara, nanti ganti apa lagi. Karena pakai kacamata khusus maka akan dijaga 24 jam oleh petugas," katanya.

Saat ini, kata dia, mainan ayunan anak, mainan edukasi VR, dan sarana informasi vegetasi AR telah mulai dibangun di taman tersebut dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan, termasuk swasta.

"Anggaran yang dibutuhkan sekitar R2,5 miliar. Itu digarap bareng-bareng tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga banyak 'stakeholder', misalnya dengan CSR (corporate social responsibility)," katanya.

Ia mengatakan sudah dilakukan beberapa kali uji coba Taman Abdurrahman Saleh berkonsep Smart Educative Park dengan mengundang anak-anak, lansia, dan penyandang difabel, dan ditargetkan bisa rampung 2024.

Ditambahkannya, Taman Abdurrahman Saleh seluas 1.600 meter persegi akan memiliki sarana "playground" anak, "jogging track", panggung pertunjukan, toilet, "cafe booth", hingga ruang VR.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan bahwa pihaknya terus berbenah dan berdandan, salah satunya pada sektor taman kota sebagai wujud komitmen menuju sebagai Kota Layak Anak.

Pembangunan taman direncanakan dengan menggandeng beberapa pemangku kepentingan untuk membangun Kota Semarang menjadi kota metropolitan yang berwawasan lingkungan dengan ruang rekreasi dan edukasi yang memadai.