Kudus (ANTARA) - Puluhan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan pelatihan membuat aneka kerajinan dengan menggunakan bahan baku enceng gondok sehingga gulma yang sebelumnya tidak dimanfaatkan bisa bernilai ekonomi.

Pelatihan membuat aneka kerajinan tersebut, berlangsung di aula Balai Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus, diikuti 26 orang yang berasal dari Desa Karangrowo, Payaman, Gulang, dan Bulungcangkring, Rabu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Rabu, mengapresiasi kepedulian perusahaan rokok di Kudus yang bersedia memberikan pelatihan bagi warga yang selama ini di desanya mengalami kendala dalam membasmi gulma enceng gondok.

"Jika sebelumnya harus dibasmi, kini warga bisa memanfaatkannya untuk aneka kerajinan sehingga bisa menjadi pemasukan bagi warga sekitar," ujarnya.

Warga yang sudah mengikuti pelatihan di Desa Gulang, kata dia, masih bisa melanjutkan pelatihan serupa karena nantinya Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, UKM Kudus juga akan menggelar pelatihan serupa.

Menurut dia, waktu pelaksanaan pelatihan hingga 17 hari, sehingga lebih lama dibandingkan saat mengikuti pelatihan di Desa Gulang.

Ia berharap dengan adanya program pelatihan membuat aneka kerajinan dari enceng gondok, menjadi solusi permasalahan enceng gondok yang mengganggu saluran di berbagai desa di Kabupaten Kudus.

Kepala Desa Gulang Aris Subkhan menyampaikan terima kasih atas digelarnya pelatihan membuat aneka kerajinan dari bahan enceng gondok oleh PT Nojorono Tobacco International, mengingat di desanya memang menghadapi permasalahan soal enceng gondok yang sulit dibasmi.

Bahkan, kata dia, pihaknya harus menganggarkan pembasmian enceng gondok hingga Rp5 juta karena harus menggunakan obat kimia, namun masih saja tumbuh dan menyebar dengan cepat.

"Kami tentunya akan membantu memfasilitasi agar nantinya tumbuh usaha baru dalam membuat aneka kerajinan memanfaatkan enceng gondok," ujarnya.

Jenis kerajinan yang dibuat oleh warga, antara lain membuat sandal, tas, tempat sampah, dan kotak tisu. Sedangkan mentor yang dihadirkan dari Kabupaten Semarang yang merupakan pelaku usaha di bidang kerajinan dari bahan enceng gondok.