55 seniman ikuti Festival Grafiti MOS kedua di Indaco Karanganyar
Jumat, 26 Mei 2023 19:20 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono (tengah) didampingi Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia Iwan Adranacus (kiri) saat membuka festival Grafiti INternasiona, MOS Indonesia kedua tahun 2023 di kawasan Indaco Warna Dunia Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (26/5/2023). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Karanganyar (ANTARA) - Sebanyak 55 seniman grafiti internasional dari 15 negara ikut memeriahkan Festival Grafiti Meeting of Styles (MOS) Indonesia kedua 2023 yang digelar di kawasan Indaco Warna Dunia di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat.
Pada acara kegiatan seni kreatifitas melukis di media tembok tersebut dibuka langsung oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono dengan didampingi Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia Iwan Adranacus, sekaligus mengenalkan produk barunya cat semprot Belaso.
Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia Iwan Adranacus mengatakan kegiatan Festival Grafiti internasional Meeting of Styles kedua 2023 dengan mengambil tema "Critical Mass". Artinya, masa-masa kritis suatu ungkapan masa syukur melewati kritis COVID-19 yang sudah berlalu.
Pada tahun ini, diikuti sebanyak 55 seniman dari 15 negara dibanding dengan tahun sebelum hanya 40 peserta. Pihaknya sangat bangga karena tahun ini, ajang yang kedua digelar di Karanganyar Indonesia oleh panitia MOS di Eropa. Karena, sangat terkesan dengan Indaco dan Karanganyar.
Menurut Iwan, karena dalam penyelenggaraan festival pertama berjalan dengan baik dan merasakan dukungan dari pemerintah dan masyarakat juga sangat kondusif.
Ajang tahun lalu berjalan mulus sukses, dan tahun ini, mereka kembali lagi ke Karanganyar. Ada 15 negara peserta seniman Grafiti yang hadir antara lain dari Qatar, India, Thailand, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Spanyol, Inggris, Perancis, Korea, dan lainnya.
Seniman yang sudah hadir dan peserta pada tahun lalu banyak mau hadir lagi, tetapi oleh panitia MOS, peserta harus diganti yang baru agar karya seninya lebih segar. Peserta tahun lalu ada yang datang lagi hanya sebagai pengunjung.
Penilai dari festival grafiti ini, kata dia, kurasinya sangat ketat langsung oleh Panitia MOS dari Eropa dan juga Komunitas Grafiti Nasional. Acara festival grafiti ini, dimulai pembukaan pada Jumat ini, hingga Ahad (27/5). Mereka akan mencurahkan seni grafiti di media tembok yang telah disediakan di kawasan Indaco.
MOS merupakan ajang perkumpulan seni grafiti yang bergengsi saat ini, sehingga apresiasi sekedar penilaian tanpa ada hadiah sudah sangat diminati dan dihormati oleh komunitasnya.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengapresiasi dan mendukung festival Grafiti internasional MOS Indonesia kedua 2023 yang digelar di kawasan Indaco Warna Dunia, di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.
"Kegiatan festival itu, untuk menepis vandalisme ternyata seninya indah luar biasa dan ke depan penyelenggaraan digelar di tempat umum seperti di gedung kebudayaan yang dapat disaksikan banyak orang," kata Juliyatmono
Seni grafiti indah dan ada maknanya. Hal ini, untuk menepis atau membuang kesan supaya tidak dimaknai vandalisme. Selain itu, seni grafiti ini dapat menjadi salah satu ikon di Kabupaten Karanganyar.
Peserta yang datang dari luar negeri bisa diajak mencerminkan posisi yang mereka ketahui tentang Karanganyar.
Pemerintah mendukung kegiatan festival grafiti, karena mengalami peningkatan pesertanya mereka datang dari 15 negara yang hadir di Karanganyar sehingga, akan menggugah seniman-seniman grafiti di wilayah ini. Mereka pasti akan menunggu kegiatan tahun berikutnya untuk hadir di Karanganyar.*
Baca juga: Once Mekel : Musik punya kekuatan menyatukan bangsa
Pada acara kegiatan seni kreatifitas melukis di media tembok tersebut dibuka langsung oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono dengan didampingi Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia Iwan Adranacus, sekaligus mengenalkan produk barunya cat semprot Belaso.
Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia Iwan Adranacus mengatakan kegiatan Festival Grafiti internasional Meeting of Styles kedua 2023 dengan mengambil tema "Critical Mass". Artinya, masa-masa kritis suatu ungkapan masa syukur melewati kritis COVID-19 yang sudah berlalu.
Pada tahun ini, diikuti sebanyak 55 seniman dari 15 negara dibanding dengan tahun sebelum hanya 40 peserta. Pihaknya sangat bangga karena tahun ini, ajang yang kedua digelar di Karanganyar Indonesia oleh panitia MOS di Eropa. Karena, sangat terkesan dengan Indaco dan Karanganyar.
Menurut Iwan, karena dalam penyelenggaraan festival pertama berjalan dengan baik dan merasakan dukungan dari pemerintah dan masyarakat juga sangat kondusif.
Ajang tahun lalu berjalan mulus sukses, dan tahun ini, mereka kembali lagi ke Karanganyar. Ada 15 negara peserta seniman Grafiti yang hadir antara lain dari Qatar, India, Thailand, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Spanyol, Inggris, Perancis, Korea, dan lainnya.
Seniman yang sudah hadir dan peserta pada tahun lalu banyak mau hadir lagi, tetapi oleh panitia MOS, peserta harus diganti yang baru agar karya seninya lebih segar. Peserta tahun lalu ada yang datang lagi hanya sebagai pengunjung.
Penilai dari festival grafiti ini, kata dia, kurasinya sangat ketat langsung oleh Panitia MOS dari Eropa dan juga Komunitas Grafiti Nasional. Acara festival grafiti ini, dimulai pembukaan pada Jumat ini, hingga Ahad (27/5). Mereka akan mencurahkan seni grafiti di media tembok yang telah disediakan di kawasan Indaco.
MOS merupakan ajang perkumpulan seni grafiti yang bergengsi saat ini, sehingga apresiasi sekedar penilaian tanpa ada hadiah sudah sangat diminati dan dihormati oleh komunitasnya.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengapresiasi dan mendukung festival Grafiti internasional MOS Indonesia kedua 2023 yang digelar di kawasan Indaco Warna Dunia, di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.
"Kegiatan festival itu, untuk menepis vandalisme ternyata seninya indah luar biasa dan ke depan penyelenggaraan digelar di tempat umum seperti di gedung kebudayaan yang dapat disaksikan banyak orang," kata Juliyatmono
Seni grafiti indah dan ada maknanya. Hal ini, untuk menepis atau membuang kesan supaya tidak dimaknai vandalisme. Selain itu, seni grafiti ini dapat menjadi salah satu ikon di Kabupaten Karanganyar.
Peserta yang datang dari luar negeri bisa diajak mencerminkan posisi yang mereka ketahui tentang Karanganyar.
Pemerintah mendukung kegiatan festival grafiti, karena mengalami peningkatan pesertanya mereka datang dari 15 negara yang hadir di Karanganyar sehingga, akan menggugah seniman-seniman grafiti di wilayah ini. Mereka pasti akan menunggu kegiatan tahun berikutnya untuk hadir di Karanganyar.*
Baca juga: Once Mekel : Musik punya kekuatan menyatukan bangsa
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Keluarga PB XIII terima banyak ucapan duka cita di hari kedua mangkatnya Raja Surakarta
03 November 2025 19:30 WIB
Studio Renang buka cabang kedua di Solo Raya fokus pada edukasi keselamatan air
07 July 2025 19:14 WIB
Terpopuler - Seni dan Budaya
Lihat Juga
Balefest 2025 Suarasa Balekambang siap hibur masyarakat pada pergantian tahun
08 December 2025 19:39 WIB
Kaligrafi China dan Arab berpadu dalam pameran Tiongkok-Indonesia di Banyumas
25 November 2025 14:41 WIB
Sumanto ajak masyarakat pahami pesan moral dalam lakon Wayang Kulit Kresna Duta
21 November 2025 17:27 WIB
Ketua DPRD Jateng Sumanto dinobatkan sebagai Bapaknya Wayang Kabupaten Karanganyar
13 November 2025 15:48 WIB
Pemkot Semarang siapkan rekayasa lalu lintas sambut Festival Wayang Semesta
07 November 2025 16:38 WIB