Pemkab Batang manfaatkan lahan rob untuk budi daya ikan
Jumat, 16 Juni 2023 16:10 WIB
Penjabat BupatI Batang Lani Dwi Rejeki didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang Windu Suriaji menebar benih ikan di bekas lahan pertanian yang kini dialihfungsikan menjadi lahan tambak. (ANTARA/HO-Humas Kabupaten Batang)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melakukan budi daya ikan kerapu di lahan yang tergenang rob di sepanjang wilayah pantai untuk membantu meningkatkan kesejahteraan warga.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang Windu Suriaji di Batang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya siap memanfaatkan sekitar 60 hektare lahan dari 100 hektare lahan yang tergenang rob untuk demplot budi daya ikan kerapu.
"Akan tetapi, budi daya ikan kerapu ini akan kami lakukan bertahap. Setiap dua petak atau 2.500 meter persegi akan kami sebar 300 benih ikan kerapu," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan terus mendukung terobosan pemerintah desa dan warga yang akan mengalihfungsikan lahan atau sawah terendam rob menjadi percontohan budi daya ikan kerapu.
"Sebelumnya, tanah bengkok desa milik Pemerintah Desa Denasri Kulon itu merupakan lahan pertanian aktif namun selama tiga tahun terakhir mulai tergerus banjir dan rob sehingga saat ini, kami alihkan fungsi menjadi lahan budidaya ikan," katanya.
Pemkab telah menyerahkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor perikanan budi daya berupa 3.500 ekor benih ikan kerapu, canta, dan karamba apung untuk ditebar di lahan sawah yang kini menjadi tambak ikan itu.
"Ya, Dana Alokasi Khusus sebesar Rp400 juta memang difokuskan untuk sektor perikanan budi daya ikan agar nantinya dapat membantun meningkatkan kesejahteraan warga desa itu," katanya.
Windu Suriaji mengatakan ikan kerapu biasanya hidup di laut namun diujicobakan di air payau di bekas lahan pertanian milik warga desa yang tergenang rob.
Pemkab, kata dia, siap memfasilitasi aspirasi warga terdampak rob dengan melihat ketersediaan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.
"Untuk saat ini, budi daya ikan memang masih diujicobakan di lahan bengkok pemerintahan Desa Denasri Kulon yang terendam rob. Namun, apabila ada ketersediaan dana baik dari pemkab maupun Pemerintah pusat bisa saja budi daya ikan dapat dikembangkan ke wilayah lahan rob lainnya," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang Windu Suriaji di Batang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya siap memanfaatkan sekitar 60 hektare lahan dari 100 hektare lahan yang tergenang rob untuk demplot budi daya ikan kerapu.
"Akan tetapi, budi daya ikan kerapu ini akan kami lakukan bertahap. Setiap dua petak atau 2.500 meter persegi akan kami sebar 300 benih ikan kerapu," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan terus mendukung terobosan pemerintah desa dan warga yang akan mengalihfungsikan lahan atau sawah terendam rob menjadi percontohan budi daya ikan kerapu.
"Sebelumnya, tanah bengkok desa milik Pemerintah Desa Denasri Kulon itu merupakan lahan pertanian aktif namun selama tiga tahun terakhir mulai tergerus banjir dan rob sehingga saat ini, kami alihkan fungsi menjadi lahan budidaya ikan," katanya.
Pemkab telah menyerahkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor perikanan budi daya berupa 3.500 ekor benih ikan kerapu, canta, dan karamba apung untuk ditebar di lahan sawah yang kini menjadi tambak ikan itu.
"Ya, Dana Alokasi Khusus sebesar Rp400 juta memang difokuskan untuk sektor perikanan budi daya ikan agar nantinya dapat membantun meningkatkan kesejahteraan warga desa itu," katanya.
Windu Suriaji mengatakan ikan kerapu biasanya hidup di laut namun diujicobakan di air payau di bekas lahan pertanian milik warga desa yang tergenang rob.
Pemkab, kata dia, siap memfasilitasi aspirasi warga terdampak rob dengan melihat ketersediaan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.
"Untuk saat ini, budi daya ikan memang masih diujicobakan di lahan bengkok pemerintahan Desa Denasri Kulon yang terendam rob. Namun, apabila ada ketersediaan dana baik dari pemkab maupun Pemerintah pusat bisa saja budi daya ikan dapat dikembangkan ke wilayah lahan rob lainnya," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB