Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta septic tank komunal di perumahan yang dibangun pemerintah bisa dioptimalkan untuk pemanfaatan biogas.

“Dengan pemanfaatan biogas, pemenuhan kebutuhan gas bagi rumah tangga bisa terbantu,” katanya di Semarang, Selasa.

Wagub mengaku telah mendiskusikan hal tersebut dengan jajarannya dan menilai bahwa pemerintah daerah belum bisa mewujudkannya karena kawasan pembangunan perumahan yang relatif kecil.

“Kalau seribu penghuni atau pembangunan perumahan di atas 1.000 unit itu bisa dimanfaatkan, ini juga bisa meringankan,” ujarnya.
 

Terkait dengan hal itu, Pemprov Jateng akan menindaklanjuti dengan menjalin kerja sama dengan pengembang dan pihak terkait lainnya.

"Mungkin pengembang-pengembang perumahan bisa kami ajak kerja sama dengan pemerintah provinsi. Saat penyediaan pembangunan perumahan, kemudian kami minta septic tank untuk dikomunalkan, tapi kalau di perumahan harus dihitung berapa investasi yang harus dikeluarkan, nanti incomenya berapa? Mungkin di awal akan mahal, tapi setelah itu untuk seterusnya mereka bisa lebih irit," katanya.

Ia mengungkapkan, cadangan sumber energi gas Indonesia sangat terbatas sehingga masyarakat diminta untuk menggali berbagai potensi energi baru terbarukan (EBT) yang ada lingkungannya.
 

Menurut Wagub, perumahan berskala besar dan pondok pesantren bisa menjadi sasaran proyek percontohan pemanfaatan biogas dari septic tank komunal.

Ponpes yang memiliki jumlah santri tidak sedikit, lanjut dia, dapat menjadi percontohan dengan membangun sanitasi komunal dan biogas dari tinja manusia dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak.

“Pondok pesantren kalau membuat eptic tank komunal didekatkan dengan dapur sehingga sanitasinya bisa menjadi satu kesatuan. Ini kami akan laksanakan di beberapa pondok pesantren yang ada di Jawa Tengah,” ujarnya.



Baca juga: Eceng Gondok, Energi alternatif di tepian Waduk Cengklik