Purwokerto (ANTARA) - Tim dosen Institut Teknologi Telkom (ITT) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membangun sistem aplikasi untuk melakukan pencatatan hasil pemeriksaan balita di posyandu secara daring.

Saat ditemui di Purwokerto, Senin, salah seorang dosen, Maliana Puspa Arum, SE MSi mengatakan sistem aplikasi dengan nama Aplikasi Smart Imunisasi (ASI) dibangun bersama dua rekannya, yakni Paradise, SKom MKom dan Muhammad Afrizal Amrustian, SKom MKom.

"ASI merupakan aplikasi berbasis mobile yang digunakan untuk melakukan pencatatan hasil pemeriksaan balita saat posyandu secara online (daring)," jelasnya

Melalui aplikasi tersebut, kata dia, orang tua dapat memantau tumbuh kembang anak secara waktu sebenarnya atau realtime, kapan saja, dan di mana saja.

Ia mengatakan aplikasi ASI tersebut dibangun karena pihaknya hingga saat ini melihat pencatatan hasil pemeriksaan balita di posyandu seperti pengukuran lingkar kepala, berat serta tinggi badan bayi, imunisasi, dan sejenisnya masih dilakukan secara manual pada buku catatan.

Menurut dia, hal itu berisiko terhadap kemungkinan terjadinya misinformasi karena tulisan yang tidak terbaca, buku robek, bahkan hilang.

"ASI kami kembangkan dalam 2 versi, ada versi website dan aplikasi untuk Android," jelasnya.

Lebih lanjut, Maliana mengatakan orang tua pun dapat melihat informasi terbaru seperti jadwal kegiatan posyandu yang disajikan dalam ASI.

Bahkan, kata dia, aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan alarm pengingat sehingga orang tua akan mendapatkan pemberitahuan dua hari menjelang kegiatan posyandu, serta terdapat catatan riwayat jenis imunisasi yang telah diberikan kepada anak.

Menurut dia, aplikasi tersebut telah diujicobakan di Desa Sawangan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, pada bulan Juni 2023.

"Desa tersebut dipilih karena termasuk salah satu desa yang aktif pada penurunan stunting di Kabupaten Banyumas. Sudah kami sosialisasikan dan berikan pelatihan kepada kader maupun ibu-ibu di desa setempat, alhamdulillah sambutannya baik," tegasnya.

Dalam kesempatan terpisah, salah seorang Kader Posyandu Desa Sawangan Sri Tutik menyambut baik aplikasi yang dibuat tim dosen ITT Purwokerto meskipun penerapannya diperkirakan akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Menurut dia, hal itu disebabkan masih ada orang tua yang belum menggunakan telepon pintar serta belum familier dalam menggunakan aplikasi tersebut.

"Namun sejauh ini para kader dan orang tua antusias dengan program tersebut. Kami senang bisa menjadi percontohan dari aplikasi tersebut, mudah-mudahan penerapan di desa kami bisa berjalan lancar," katanya.