Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang menyerahkan Dana Alokasi Khusus terkait swakelola DAK Sanitasi 2023 layak kepada masyarakat untuk Kecamatan Magelang Tengah dengan total Rp2,6 miliar.

"Harapannya semakin sempurna sanitasi, akses air minum juga aman. Dengan sanitasi baik maka penyakit, seperti diare, muntaber, bisa ditekan," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang di Magelang, Rabu.

Secara simbolis buku rekening DAK diserahkan Wali Kota Nur Aziz kepada perwakilan masyarakat di Pendopo Pengabdian Rumah Jabatan Wali Kota Magelang, Selasa (11/7).

Pemkot Magelang saat ini tengah berupaya agar sanitasi mencapai target 100 persen, pasalnya akses sanitasi di daerah itu masih kurang dua persen.

"Itu yang kita kejar agar mencapai target kota," katanya.

Kepala  Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang M.S. Kurniawan mengatakan DAK tersebut selanjutnya dikelola masyarakat untuk pembangunan "septic tank" individu dan sambungan rumah (SR) ke sistem pengelolaan air limbah terpusat (SPAL-T).

Ia menyebut pemanfaatnya 389 kepala keluarga, sedangkan setiap KK mendapat Rp7 juta, tersebar di delapan kelurahan. Totalnya sekitar Rp2,6 miliar. 

"Dengan DAK ini masyarakat yang membangun dengan skema swakelola," katanya.

Ia menjelaskan pemberian DAK bagian dari upaya agar akses sanitasi layak Kota Magelang mencapai 100 persen. 

Sejauh ini, ujarnya, kondisi sanitasi sudah layak 98 persen, tetapi belum kategori sanitasi aman.

"Sanitasi aman Kota Magelang masih 13,5 persen dari target nasional 15 persen, sebagian besar rumah tangga. Kategori aman itu harus disedot maksimal setiap tiga tahun sekali. Kalau lebih dari itu artinya tidak aman bagi lingkungan, dipastikan ada masalah," kata dia.

Pemkot Magelang juga memberikan layanan gratis sedot tinja melalui Program Senja bekerja sama dengan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS).