Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, bakal mengevaluasi standar operasional prosedur penyelenggaraan konser menyusul kasus meninggalnya seorang remaja bernama Ahmad Arsyad Disky (17) saat menonton konser JKT 48 di Semarang, Selasa (11/7).

"Nanti kami akan meminta kepada teman-teman Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) karena memang yang pertama kalau memang ada kegiatan pasti ada perizinan," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat bertakziah ke rumah korban di Semarang, Rabu.

Menurut dia, evaluasi itu mengenai standar operasional prosedur (SOP) penanganan kegawatdaruratan dalam setiap kegiatan konser untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Evaluasi untuk kapasitasnya, SOP untuk ada emergency, kan biasanya kalau kita rapat saja ada emergency 'kan. Kalau misalnya sakit harus kemana, kami akan mengecek tentang konser-konser yang ada di Semarang," kata Ita, sapaan akrab wali kota.

Dari cerita pihak keluarga, korban dalam kondisi sehat sejak pagi harinya. Namun, di tengah konser itu korban diduga merasa sakit hingga pingsan.

"Saya enggak tahu yang di dalamnya ya. Mungkin karena konsernya berdiri, mungkin penuh, karena memang JKT 48 gitu 'kan pasti penggemarnya banyak. Tetapi, sebenarnya kondisi si anak ini baik karena pagi masih nge-gym, terus pulang, kemudian berangkat lagi gitu ya nggak masalah," ujarnya.

"Tapi, katanya anak ini merasa tidak enak badan, terus mundur, terus pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Tapi, di rumah sakit sudah dikatakan dokter meninggal dan berhenti jantung," lanjutnya.

Ita mewakili Pemkot Semarang menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Arsyad yang tercatat sebagai siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Semarang.

Apalagi, mendiang Arsyad adalah seorang atlet cabang olahraga kempo yang cukup berprestasi di Kota Semarang dan baru saja mengikuti Popda Kota Semarang dengan meraih medali perak.

"Kami segenap jajaran Pemerintah Kota Semarang mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya karena memang anak ini anak muda yang potensial, kemudian juga seorang atlet kempo dan berprestasi," katanya.

"Tapi, karena memang ini semua sudah takdir ya. Kami minta kepada orang tua bisa menerima kondisi ini, memang sudah suratan takdir dari Allah SWT," pungkas Ita.

Konser JKT 48 berlangsung di salah satu mal di Jalan Gajah Mada, Semarang, Selasa (11/7). Konser bertajuk "JKT48 Summer Tour" itu rangkaiannya adalah meet and greet dan mini live performance.

Video saat Arsyad jatuh pingsan ketika menonton konser JKT 48 juga beredar di media sosial, sebagaimana diunggah akun TikTok @danifjkt48 yang memperlihatkan korban mengenakan baju warna hitam.

Dalam cuplikan video terlihat korban terjatuh dari kursinya, namun masih terlihat menggerakkan tangannya dan langsung ditolong oleh petugas.