Solo (ANTARA) -
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah mengajak para siswa di Solo paham kebangsaan melalui acara Orasi Kebangsaan di Pendapi Gede Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis.
 
"Saya pikir anak-anak antusias, memang ini juga tidak buat umum. Jadi 'segmented' untuk anak-anak, salah satu target kami di kalangan pelajar dan mahasiswa," katanya.
 
Ia mengatakan acara tersebut diselenggarakan dalam rangka memberikan pemahaman kebangsaan yang baik dan benar.
 
"Sebagaimana amanah Pak Presiden kepada saya. Pertama bahwa hari ini ada paham yang memprovokasi anak-anak bangsa untuk membenci pemimpinnya sehingga proses pembangunan bangsa yang diharapkan berjalan dengan baik menjadi terkendala gara-gara masyarakat kurang paham kebijakan pemerintah," katanya.
 
Pada orasi tersebut, ia mengaku bukan berarti menjadi corong pemerintah. Namun, ia berupaya mendudukkan perkara sesuai dengan proporsinya.
 
"Ini berlaku check and balance. Pemahaman itu yang hari ini ingin saya sampaikan kepada anak-anak. Jangan sampai kebencian kita kepada pemimpin dan orang lain justru kontraproduktif," katanya.
 
Ia mengatakan keberadaan orang-orang radikal tidak pernah terhenti. Bahkan, menurut dia, orang-orang radikal terus mengkampanyekan radikalisme mereka.
 
"Oleh karena itu, kita tidak boleh berhenti. Bidikan anak sekolah karena jadi target. Harapannya mereka paham yang baik, benar tentang kebangsaan, dan tumbuh semangat nasionalisme," katanya.
 
Melalui acara tersebut, ia berharap anak-anak muda khususnya pelajar paham ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
 
"Ini kita tidak boleh berhenti," katanya.