Damkar Semarang: 47 petak ilalang terbakar pada September
Jumat, 15 September 2023 10:48 WIB
Ilustrasi - Pemadaman kebakaran oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang di lahan kosong yang ditumbuhi ilalang. (ANTARA/HO-Dok Damkar Kota Semarang)
Semarang (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang mencatat setidaknya sudah ada 47 petak ilalang atau lahan kosong terbakar pada September 2023 yang baru berjalan setengah bulan.
"Data yang ada, (kebakaran) September cukup besar. Di September ini sudah ada 59 kejadian kebakaran, dan 47 kebakaran di antaranya adalah ilalang," kata Kepala Dinas Damkar Kota Semarang Nurkholis, di Semarang, Jumat.
Diakuinya, kasus kebakaran mulai marak terjadi pada periode pada Juli, Agustus, September seiring dengan musim kemarau panjang dampak dari El Nino, terutama kebakaran lahan kosong yang ditumbuhi ilalang.
Menurut dia, lahan-lahan yang belum termanfaatkan sehingga ditumbuhi ilalang dan rumput liar yang kering saat musim kemarau ini memang rawan terjadi kebakaran.
"Bisa dikatakan (kebakaran) rerumputan dan ilalang kering hampir 80 persen. Ini mulai Juli, Agustus, dan September ini," katanya.
Untuk wilayah rawan kebakaran, kata dia, dari kasus yang terjadi cenderung menyebar, seperti Semarang Barat, Tugu, Genuk, dan Tembalang yang paling banyak.
"Kalau dari Damkar, kami terus berupaya antisipasi. Namun, di satu sisi memang perlu ada peran serta masyarakat, seperti menaati imbauan jangan sampai membakar sampah," katanya.
Selain itu, Nurkholis mengimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan kerja bakti membersihkan lahan-lahan kosong yang ditumbuhi ilalang atau rumput kering untuk mencegah kebakaran.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro P Martanto juga mengingatkan kerawanan kebakaran yang terjadi di lahan-lahan kosong yang ditumbuhi ilalang dan rumput.
"Kebakaran yang hampir setiap hari terjadi di Kota Semarang. Kami punya sistem laporan yang masuk (kebakaran) dari ilalang kering yang terbakar. Ini karena kadang-kadang orang tidak sengaja membuang puntung rokok di sembarang tempat," katanya.
Namun, kata dia, ternyata kebakaran ilalang juga bisa disebabkan faktor alam, seiring dengan kondisi kering yang musim kemarau panjang terdampak El Nino, yakni dari gesekan antar-ilalang kering sendiri.
"Kami kemarin juga melihat laporan karena gesekan ilalang kering sendiri yang menimbulkan api. Kemarin (kebakaran) di Wonosari, saya melihat titik apinya jauh dari tempat yang bisa dijangkau orang," katanya.
Karena itu, Endro mengimbau masyarakat untuk waspada dan berupaya mencegah terjadinya kebakaran, salah satunya membersihkan lahan kosong secara rutin dari ilalang kering dan sampah.*
Baca juga: Polres Kudus bantu pemadaman kebakaran di lahan tebu
"Data yang ada, (kebakaran) September cukup besar. Di September ini sudah ada 59 kejadian kebakaran, dan 47 kebakaran di antaranya adalah ilalang," kata Kepala Dinas Damkar Kota Semarang Nurkholis, di Semarang, Jumat.
Diakuinya, kasus kebakaran mulai marak terjadi pada periode pada Juli, Agustus, September seiring dengan musim kemarau panjang dampak dari El Nino, terutama kebakaran lahan kosong yang ditumbuhi ilalang.
Menurut dia, lahan-lahan yang belum termanfaatkan sehingga ditumbuhi ilalang dan rumput liar yang kering saat musim kemarau ini memang rawan terjadi kebakaran.
"Bisa dikatakan (kebakaran) rerumputan dan ilalang kering hampir 80 persen. Ini mulai Juli, Agustus, dan September ini," katanya.
Untuk wilayah rawan kebakaran, kata dia, dari kasus yang terjadi cenderung menyebar, seperti Semarang Barat, Tugu, Genuk, dan Tembalang yang paling banyak.
"Kalau dari Damkar, kami terus berupaya antisipasi. Namun, di satu sisi memang perlu ada peran serta masyarakat, seperti menaati imbauan jangan sampai membakar sampah," katanya.
Selain itu, Nurkholis mengimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan kerja bakti membersihkan lahan-lahan kosong yang ditumbuhi ilalang atau rumput kering untuk mencegah kebakaran.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro P Martanto juga mengingatkan kerawanan kebakaran yang terjadi di lahan-lahan kosong yang ditumbuhi ilalang dan rumput.
"Kebakaran yang hampir setiap hari terjadi di Kota Semarang. Kami punya sistem laporan yang masuk (kebakaran) dari ilalang kering yang terbakar. Ini karena kadang-kadang orang tidak sengaja membuang puntung rokok di sembarang tempat," katanya.
Namun, kata dia, ternyata kebakaran ilalang juga bisa disebabkan faktor alam, seiring dengan kondisi kering yang musim kemarau panjang terdampak El Nino, yakni dari gesekan antar-ilalang kering sendiri.
"Kami kemarin juga melihat laporan karena gesekan ilalang kering sendiri yang menimbulkan api. Kemarin (kebakaran) di Wonosari, saya melihat titik apinya jauh dari tempat yang bisa dijangkau orang," katanya.
Karena itu, Endro mengimbau masyarakat untuk waspada dan berupaya mencegah terjadinya kebakaran, salah satunya membersihkan lahan kosong secara rutin dari ilalang kering dan sampah.*
Baca juga: Polres Kudus bantu pemadaman kebakaran di lahan tebu
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wali Kota Semarang: Petakan lahan kosong dari satelit cegah kebakaran
05 October 2023 8:55 WIB, 2023
Wali Kota Semarang : Asal api di TPA Jatibarang diperkirakan dari gesekan ilalang
20 September 2023 6:27 WIB, 2023
Wali Kota: Kebakaran TPA Jatibarang diduga akibat ilalang terbakar
18 September 2023 17:34 WIB, 2023
Kebakaran lahan kosong di Tanah Mas Semarang, empat mobil pemadam dikerahkan
20 August 2023 22:29 WIB, 2023
Polisi selidiki pemicu kebakaran ilalang di KM 253 tol Pejagan - Pemalang
19 September 2022 15:31 WIB, 2022