Masyarakat harus cerdas sikapi informasi medsos
Kamis, 12 Oktober 2023 21:11 WIB
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Saufi Salamun saat kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Mantap Brata Candi 2023-2024, di Batang, Kamis (12/10/2023). ANTARA/Kutnadi.
Batang (ANTARA) - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah mengingatkan masyarakat untuk cerdas dalam menyikapi informasi yang diperoleh dari media sosial apalagi memasuki di tahun politik.
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Saufi Salamun di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pola penyampaian informasi termasuk berkampanye di era 90- an sangat berbeda dengan masa kini yang hampir semua aktivitas kampanye menggunakan media sosial.
"Dulu kalau ada orang ngobrol di warung kopi, cuma mereka yang ada di situ yang tahu. Akan tetapi, sekarang ada satu orang saja yang pintar menggunakan IT bisa dibuat konten langsung bisa disebarkan sehingga kami mengingatkan warga tidak langsung menerima informasi digital itu," katanya.
Menurut dia, semakin modern teknologi informasi maka semakin cepat pula masyarakat menangkap setiap kabar yang tersebar melalui media sosial.
Masyarakat, kata dia, perlu mendapatkan edukasi agar cerdas dalam menyikapi sebuah informasi digital karena tingkat pemahaman terhadap informasi dan teknologi (IT) pada tiap individu akan berbeda-beda.
"Fakta di lapangan masyarakat menganggap setiap informasi yang disampaikan di media sosial adalah sebuah kebenaran tanpa meneliti terlebih dahulu validitasnya," katanya.
Sementara itu Asisten Administrasi dan Umum Kabupaten Batang Sugeng Sudiharto menegaskan netralitas aparatur sipil negara dalam pemilihan umum sudah pasti dengan tidak memihak calon tertentu.
"Aparatur sipil negara maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja tidak boleh menjadi anggota atau pengurus partai politik. Sanksinya, mulai dari teguran lisan, tertulis hingga dibina langsung oleh Penjabat Bupati Batang," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Saufi Salamun di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pola penyampaian informasi termasuk berkampanye di era 90- an sangat berbeda dengan masa kini yang hampir semua aktivitas kampanye menggunakan media sosial.
"Dulu kalau ada orang ngobrol di warung kopi, cuma mereka yang ada di situ yang tahu. Akan tetapi, sekarang ada satu orang saja yang pintar menggunakan IT bisa dibuat konten langsung bisa disebarkan sehingga kami mengingatkan warga tidak langsung menerima informasi digital itu," katanya.
Menurut dia, semakin modern teknologi informasi maka semakin cepat pula masyarakat menangkap setiap kabar yang tersebar melalui media sosial.
Masyarakat, kata dia, perlu mendapatkan edukasi agar cerdas dalam menyikapi sebuah informasi digital karena tingkat pemahaman terhadap informasi dan teknologi (IT) pada tiap individu akan berbeda-beda.
"Fakta di lapangan masyarakat menganggap setiap informasi yang disampaikan di media sosial adalah sebuah kebenaran tanpa meneliti terlebih dahulu validitasnya," katanya.
Sementara itu Asisten Administrasi dan Umum Kabupaten Batang Sugeng Sudiharto menegaskan netralitas aparatur sipil negara dalam pemilihan umum sudah pasti dengan tidak memihak calon tertentu.
"Aparatur sipil negara maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja tidak boleh menjadi anggota atau pengurus partai politik. Sanksinya, mulai dari teguran lisan, tertulis hingga dibina langsung oleh Penjabat Bupati Batang," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkab Batang ingatkan masyarakat tingkatkan waspada gejala leptospirosis
12 December 2025 19:09 WIB
Terpopuler - IT
Lihat Juga
Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Indosat cegah ratusan juta upaya penipuan digital
26 November 2025 22:28 WIB
Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip juara melalui AISA, Sahabat Cerdas Petani Sawit
07 November 2025 13:21 WIB
Indosat Ooredoo Hutchison buka kelas AI gratis, jawab kebutuhan talenta digital Indonesia
28 October 2025 15:04 WIB