Sukoharjo (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta menyatakan target untuk merealisasikan inklusi keuangan 2024 sebesar 90 persen menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama.

Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto pada Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 Solo Raya di Atrium The Park Mall Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu petang mengatakan hingga saat ini inklusi keuangan masih di angka 85,10 persen.

Dengan demikian, dikatakannya, dari sisi inklusi keuangan masih ada selisih 5 persen dari target pemerintah. Menurut dia, hal itu menjadi PR bersama untuk mencapai target inklusi 2024.

Sedangkan dari sisi literasi keuangan, menurut dia, saat ini indeks literasi keuangan di Indonesia masih 49,68 persen.

"Untuk itu perlu ada strategi literasi dan inklusi keuangan yang dijalankan oleh seluruh pihak baik regulator, industri jasa keuangan, akademisi, maupun stakeholder lainnya agar tercipta masyarakat yang well literate," katanya.

Apalagi, dikatakannya, saat ini selisih antara indeks literasi dan inklusi keuangan masih cukup besar.

"Artinya masyarakat kita sudah mengakses produk dan jasa keuangan sebesar 85,10 persen tapi belum terlalu paham karena dari sisi literasinya hanya 49,68 persen," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap Bulan Inklusi Keuangan mampu meningkatkan indeks literasi maupun inklusi keuangan di kalangan masyarakat.

Berdasarkan laporan kegiatan BIK Solo Raya 2023 selama Oktober 2023, pihaknya mencatat untuk kegiatan edukasi, seminar, dan sejumlah kegiatan lain ada sebanyak 133 aktivitas. Sedangkan sasaran edukasi yakni 14.836 peserta.

Selanjutnya, untuk pembukaan rekening di antaranya tabungan, polis, efek sebanyak 5.773 rekening dengan jumlah Rp8.898.138.012. Sedangkan untuk total realisasi kredit atau pembiayaan lainnya sebanyak 1.502 transaksi dengan angka Rp161.002.776.027.