2.500 ekor domba Temanggung per bulan dijual ke pasar
Senin, 30 Oktober 2023 17:02 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina memberikan penjelasan pada bimbingan teknis pembibitan kambing/domba berstandar. (ANTARA/Heru Suyitno)
Temanggung (ANTARA) - Sedikitnya 2.500 ekor domba di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dijual ke pasar setiap bulan kata Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Mukhlis.
Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas domba asal Kabupaten Temanggung itu, ujar dia di Temanggung, Senin, dilakukan bimbingan teknis pembibitan kambing/domba berstandar di Kampoeng Sawah.
Bimbingan teknis tersebut mempunyai sumber pendanaan dari APBN melalui Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Provinsi Jawa Tengah.
"Sebanyak 2.500 ekor domba tersebut laku di Pasar Hewan di Temanggung dan Ngadirejo. Para pembeli antara lain dari Yogyakarta, Boyolali, Salatiga, Jakarta," ujar dia.
"Jadi potensi pengembangan kambing/domba di Kabupaten Temanggung sangat besar sekali," katanya menambahkan.
Sementara anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina menyampaikan kalau dilihat potensi di Kabupaten Temanggung itu luar biasa, sudah banyak peternakan di wilayah tersebut dan hasilnya disebar ke mana-mana.
"Tetapi kita melihat ternyata belum ada standar untuk khusus domba di Temanggung, maka kita dorong semoga bareng-bareng dari dinas dan BPSIP ini bisa punya bibit kambing atau domba khusus asli Temanggung yang standar. Kalau domba di Temanggung lebih standar maka namanya lebih dikenal," katanya.
Jadi, katanya ada komoditas unggulan ketika ada standar, kalau dikirim ke mana-mana termasuk diekspor bahwa ini adalah domba dari Temanggung, standar dan sertifikasi itu salah satu yang utama.
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jawa Tengah Arif Surahman menuturkan sebenarnya kalau kambing dan domba itu potensinya sangat besar dan pasarnya sudah jelas, setiap tahun ada Idul Adha, pasti membutuhkan kambing dan domba.
Kemudian untuk merayakan akikah kelahiran untuk umat Muslim juga membutuhkan hewan, selanjutnya untuk keperluan warung-warung sate itu juga sangat besar.
"Potensi kambing atau domba besar sekali untuk dipasarkan, makanya potensi kambing atau domba dibanding kalau terjun ke tanaman pangan karena lebih menguntungkan," katanya.
Ia menyampaikan untuk milenial pasti yang bergerak di peternakan kambing/domba, kemudian tidak membutuhkan pemeliharaan yang sangat intensif. Pakan kalau punya rumput namun juga bisa dikembangkan pakan dalam bentuk ransum untuk kambing/domba campuran konsentrat dan bahan-bahan yang ada di tempat itu.
Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas domba asal Kabupaten Temanggung itu, ujar dia di Temanggung, Senin, dilakukan bimbingan teknis pembibitan kambing/domba berstandar di Kampoeng Sawah.
Bimbingan teknis tersebut mempunyai sumber pendanaan dari APBN melalui Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Provinsi Jawa Tengah.
"Sebanyak 2.500 ekor domba tersebut laku di Pasar Hewan di Temanggung dan Ngadirejo. Para pembeli antara lain dari Yogyakarta, Boyolali, Salatiga, Jakarta," ujar dia.
"Jadi potensi pengembangan kambing/domba di Kabupaten Temanggung sangat besar sekali," katanya menambahkan.
Sementara anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina menyampaikan kalau dilihat potensi di Kabupaten Temanggung itu luar biasa, sudah banyak peternakan di wilayah tersebut dan hasilnya disebar ke mana-mana.
"Tetapi kita melihat ternyata belum ada standar untuk khusus domba di Temanggung, maka kita dorong semoga bareng-bareng dari dinas dan BPSIP ini bisa punya bibit kambing atau domba khusus asli Temanggung yang standar. Kalau domba di Temanggung lebih standar maka namanya lebih dikenal," katanya.
Jadi, katanya ada komoditas unggulan ketika ada standar, kalau dikirim ke mana-mana termasuk diekspor bahwa ini adalah domba dari Temanggung, standar dan sertifikasi itu salah satu yang utama.
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jawa Tengah Arif Surahman menuturkan sebenarnya kalau kambing dan domba itu potensinya sangat besar dan pasarnya sudah jelas, setiap tahun ada Idul Adha, pasti membutuhkan kambing dan domba.
Kemudian untuk merayakan akikah kelahiran untuk umat Muslim juga membutuhkan hewan, selanjutnya untuk keperluan warung-warung sate itu juga sangat besar.
"Potensi kambing atau domba besar sekali untuk dipasarkan, makanya potensi kambing atau domba dibanding kalau terjun ke tanaman pangan karena lebih menguntungkan," katanya.
Ia menyampaikan untuk milenial pasti yang bergerak di peternakan kambing/domba, kemudian tidak membutuhkan pemeliharaan yang sangat intensif. Pakan kalau punya rumput namun juga bisa dikembangkan pakan dalam bentuk ransum untuk kambing/domba campuran konsentrat dan bahan-bahan yang ada di tempat itu.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
DPMPTSP Temanggung mencatat realisasi investasi 2025 capai Rp2,16 triliun
17 December 2025 15:38 WIB
Kejari Temanggung selenggarakan cerdas cermat SMP peringati Hakordia 2025
09 December 2025 16:35 WIB
Bupati Temanggung imbau pilih PJTKI legal jika ingin bekerja ke luar negeri
09 December 2025 13:41 WIB
Keluarga bertemu TKI asal Kabupaten Temanggung korban penyiksaan di Malaysia
09 December 2025 8:24 WIB