Pemkot Surakarta segera gunakan dana UEA lanjutkan pembangunan
Jumat, 10 November 2023 14:07 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada wartawan, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2023). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta segera menggunakan dana hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk melanjutkan pembangunan sejumlah ruang publik di Solo, Jawa Tengah.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Solo, Jumat, mengatakan sejumlah pembangunan akan segera dieksekusi dengan menggunakan dana tersebut.
"Sedang ditindaklanjuti, kalau sudah clear (beres) semua segera dieksekusi, khususnya tempat-tempat yang kami prioritaskan," katanya pula.
Selain pembangunan infrastruktur, katanya lagi, dana tersebut juga akan digunakan untuk penanganan kasus stunting yang hingga saat ini masih ada di Solo.
Sementara itu, mengenai kemungkinan penggunaan dana juga untuk revitalisasi Sriwedari, menurutnya, belum akan dilakukan mengingat status lahan hingga saat ini belum jelas.
"Kalau untuk pembangunan masjid (kelanjutan pembangunan Masjid Sriwedari, Red.) saya kembalikan ke panitia masjid," katanya pula.
Dalam hal ini, pemerintah baru dapat bertindak ketika status kepemilikan lahan Sriwedari sudah jelas.
"Untuk eksekusinya saya harus konsultasi dengan kejaksaan. Kami tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan," kata Gibran lagi.
Sebelumnya, Kota Surakarta menerima dana hibah sebesar Rp230 miliar dari UEA. Dana tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Solo.
Baca juga: Dubes UEA bahas rencana pembangunan rumah sakit di Solo
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Solo, Jumat, mengatakan sejumlah pembangunan akan segera dieksekusi dengan menggunakan dana tersebut.
"Sedang ditindaklanjuti, kalau sudah clear (beres) semua segera dieksekusi, khususnya tempat-tempat yang kami prioritaskan," katanya pula.
Selain pembangunan infrastruktur, katanya lagi, dana tersebut juga akan digunakan untuk penanganan kasus stunting yang hingga saat ini masih ada di Solo.
Sementara itu, mengenai kemungkinan penggunaan dana juga untuk revitalisasi Sriwedari, menurutnya, belum akan dilakukan mengingat status lahan hingga saat ini belum jelas.
"Kalau untuk pembangunan masjid (kelanjutan pembangunan Masjid Sriwedari, Red.) saya kembalikan ke panitia masjid," katanya pula.
Dalam hal ini, pemerintah baru dapat bertindak ketika status kepemilikan lahan Sriwedari sudah jelas.
"Untuk eksekusinya saya harus konsultasi dengan kejaksaan. Kami tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan," kata Gibran lagi.
Sebelumnya, Kota Surakarta menerima dana hibah sebesar Rp230 miliar dari UEA. Dana tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Solo.
Baca juga: Dubes UEA bahas rencana pembangunan rumah sakit di Solo
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dana hibah 15 juta USD dari UEA cair, Gibran fokus penyelesaian infrastruktur
24 April 2024 7:50 WIB