Mandy Marahimin ajak sineas muda Semarang ramaikan industri perfilman
Minggu, 19 November 2023 6:26 WIB
Produser film Mandy Marahimin saat mengisi acara "Road to JAFF18th: Roadshow Semarang", di Rumah Po Han, Semarang, Sabtu (18/11/2023). (ANTARA/Wisnu Adhi)
Semarang (ANTARA) - Produser film Mandy Marahimin mengajak para sineas muda di Kota Semarang, Jawa Tengah, untuk ikut meramaikan industri perfilman dengan karya-karyanya masing-masing.
“Sineas asal Semarang sudah banyak sehingga saya berharap suatu hari semakin meramaikan industri film, baik tingkat domestik hingga internasional,” kata Mandy di sela acara "Road to JAFF18th: Roadshow Semarang" di Rumah Po Han, Semarang, Sabtu.
Menurut Mandy Marahimin, yang terlibat dalam pembuatan "Ada Apa Dengan Cinta 2", sineas film harus banyak menonton dan membuat karya untuk menjadi lebih baik, serta harus jeli membaca tren agar tetap diminati penonton.
“Kita harus bisa membaca tren jenis film untuk pasar domestik dan festival,” ujar Mandy Marahimin.
Mandy Marahimin mengungkapkan berdasarkan data penonton 2023, jenis film yang sedang digandrungi penonton saat ini adalah horor, kemudian disusul dengan genre drama. Kendati demikian, dia mengaku belum dapat memprediksi tren genre film pada tahun 2024.
“Berdasarkan sejarah, jika satu genre banyak sekali penontonnya sudah mencapai titik jenuh maka penonton beralih ke genre lain,” ujarnya.
Terkait dengan kehadiran platform menonton film Bioskop Online, dia menilai potensinya sangat besar, apalagi kecenderungan masyarakat mengakses film melalui jaringan internet usai melewati pandemi COVID-19.
“Potensi kanal-kanal pemutaran film bersifat online sangat besar,” kata Mandy.
Pada gelaran roadshow JAFF di Kota Semarang, sejumlah film pendek diputar antara lain "Dajang Soembi", "Perempoean jang Dikawini Andjing" (Edwin, 2005), "Rock N Roll" (Wisnu Surya Pratama, 2015), "Berlabuh" (Haris Yulianto, 2020), "Laut Memanggilku" (Tumpal Tampubolon, 2021), "Dini Hari" (Dian Sastrowardoyo, 2022), "Babad Wingking Griya" (Mauliya Maila, 2023), serta "Lamaran Berdarah" (Ardian Parasto, 2023).
Baca juga: Udinus Semarang kembangkan gim berbasis film animasi "Si Warik"
“Sineas asal Semarang sudah banyak sehingga saya berharap suatu hari semakin meramaikan industri film, baik tingkat domestik hingga internasional,” kata Mandy di sela acara "Road to JAFF18th: Roadshow Semarang" di Rumah Po Han, Semarang, Sabtu.
Menurut Mandy Marahimin, yang terlibat dalam pembuatan "Ada Apa Dengan Cinta 2", sineas film harus banyak menonton dan membuat karya untuk menjadi lebih baik, serta harus jeli membaca tren agar tetap diminati penonton.
“Kita harus bisa membaca tren jenis film untuk pasar domestik dan festival,” ujar Mandy Marahimin.
Mandy Marahimin mengungkapkan berdasarkan data penonton 2023, jenis film yang sedang digandrungi penonton saat ini adalah horor, kemudian disusul dengan genre drama. Kendati demikian, dia mengaku belum dapat memprediksi tren genre film pada tahun 2024.
“Berdasarkan sejarah, jika satu genre banyak sekali penontonnya sudah mencapai titik jenuh maka penonton beralih ke genre lain,” ujarnya.
Terkait dengan kehadiran platform menonton film Bioskop Online, dia menilai potensinya sangat besar, apalagi kecenderungan masyarakat mengakses film melalui jaringan internet usai melewati pandemi COVID-19.
“Potensi kanal-kanal pemutaran film bersifat online sangat besar,” kata Mandy.
Pada gelaran roadshow JAFF di Kota Semarang, sejumlah film pendek diputar antara lain "Dajang Soembi", "Perempoean jang Dikawini Andjing" (Edwin, 2005), "Rock N Roll" (Wisnu Surya Pratama, 2015), "Berlabuh" (Haris Yulianto, 2020), "Laut Memanggilku" (Tumpal Tampubolon, 2021), "Dini Hari" (Dian Sastrowardoyo, 2022), "Babad Wingking Griya" (Mauliya Maila, 2023), serta "Lamaran Berdarah" (Ardian Parasto, 2023).
Baca juga: Udinus Semarang kembangkan gim berbasis film animasi "Si Warik"
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024