Semarang (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) mulai mempersiapkan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M dengan mengirimkan tim pengadaan akomodasi dan katering ke Arab Saudi pada Senin (27/11) dan tim transportasi berangkat Kamis (30/11).

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Jakarta, Rabu (29/11) menjelaskan jamaah haji Indonesia akan tinggal di Arab Saudi selama lebih kurang 41 hari. Selama sembilan hari di Madinah dan sisanya di Mekkah. 

"Tim akan mempersiapkan hotel jamaah baik di Mekkah dan Madinah. Tim akan menyiapkan pengadaan dapur penyediaan layanan haji di Arab Saudi. Mereka harus dapat menyiapkan makanan bercita rasa nusantara," kata Subhan.

Jamaah haji 2024, kata Subhan, akan mendapat 126 kali makan, terdiri atas: 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan di Mekkah, dan 15 kali makan selama di Arafah dan Mina (Armuzna). Selain itu, jemaah juga mendapat 1 kali snack berat di Muzdalifah.

Selain akomodasi dan katering, jamaah haji Indonesia juga akan mendapat layanan transportasi. Ada tiga jenis layanan transportasi. Pertama, layanan dari bandara Madinah ke hotel di Madinah (dan sebaliknya); kedua, layanan bus antar kota dari Madinah ke Mekkah (dan sebaliknya); ketiga, layanan dari bandara Jeddah ke hotel di Mekkah (dan sebaliknya); keempat, layanan bus salawat.

"Tim transportasi akan menyiapkan pengadaan armada bus yang digunakan jamaah haji Indonesia. Kami sudah merumuskan sejumlah spesifikasi kendaraan, termasuk usia tahun pembuatan maksimal 5 tahun. Tim akomodasi, katering, dan transportasi akan bertugas lebih kurang 30 hari di Arab Saudi. Semoga proses pengadaan layanan bisa berjalan lancar dan optimal," katanya.

Terkait petugas haji, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) juga akan segera menggelar seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). 

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengatakan proses seleksi petugas haji 1445 H/2024 M akan digelar pada Desember 2023 dan proses seleksi petugas akan digelar secara berjenjang, dari tingkat Kemenag Kabupaten/Kota hingga pusat.

Ada tiga jenis petugas haji yang akan disiapkan, kata Arsad, pertama, petugas yang menyertai jamaah haji atau yang disebut dengan PPIH Kelompok Terbang (kloter). Kedua, petugas yang tidak menyertai jamaah haji atau yang disebut PPIH Arab Saudi (non kloter). Ketiga, petugas pendukung PPIH.

"Proses seleksi ini akan digelar mulai akhir tahun dan diharapkan pada awal tahun 2024 sudah diperoleh daftar nama yang akan bertugas pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H. Proses seleksi akan dilakukan dengan Computer Assisted Test atau CAT dan wawancara," katanya.