Banyumas segera memiliki sekolah luar biasa negeri
Kamis, 14 Desember 2023 14:06 WIB
Kabag Kesra Setda Banyumas yang juga Ketua NPCI Kabupaten Banyumas Suwondo (kiri) menyerahkan bantuan modal usaha kepada salah seorang penyandang disabilitas di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (14/12/2023). ANTARA/HO-Pemkab Banyumas
Purwokerto (ANTARA) - Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Sekda) Banyumas Suwondo mengatakan Kabupaten Banyumas segera memiliki Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) yang akan dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada tahun 2024 sebagai bentuk kepedulian kepada penyandang disabilitas.
Saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2023 Tingkat Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Banyumas, Kamis, Suwondo mengatakan jumlah penyandang disabilitas di wilayah itu hampir 150 ribu orang.
Menurut dia, salah satu tugas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas adalah memberikan perhatian kepada seluruh penyandang disabilitas di daerah itu.
"Oleh karena itu kami akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait, para camat, dan kepala desa, untuk merumuskan kebijakan dengan data yang valid agar lebih tepat," kata Suwondo yang juga Ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Banyumas.
Ia mengakui jumlah penyandang disabilitas dibandingkan dengan tingkat pengenyaman pendidikan di Banyumas masih terbilang kurang, sehingga pemerintah berupaya menyediakan SLBN guna mewadahi para penyandang disabilitas untuk mengenyam pendidikan.
Setelah melalui berbagai proses, kata dia, Pemprov Jawa Tengah pada APBD Tahun 2024 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan SLBN di Kabupaten Banyumas.
"Ini merupakan salah satu bentuk perjuangan kami dalam upaya memberikan hak-hak kepada penyandang disabilitas. Semoga semuanya berjalan dengan lancar," kata Suwondo.
Sementara itu Direktur Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Tengah Titi Ngudiati mengatakan satu-satunya sektor yang dapat menjadi jembatan dalam memutus kemiskinan adalah pendidikan.
Oleh karena itu dia mengharapkan para penyandang disabilitas dapat mengenyam pendidikan dengan baik meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki.
"Dengan pendidikan, anak-anak akan memiliki kemampuan dasar. Oleh karena itu mari kita berkomitmen bersama dalam memberikan akses yang sama pada para penyandang disabilitas," katanya.
Dalam peringatan HDI 2023 Tingkat Kabupaten Banyumas itu, Pemkab Banyumas bekerja sama dengan Dompet Duafa menyerahkan bantuan berupa modal usaha bagi lima penyandang disabilitas yang menekuni Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta tiga unit kursi roda dan tiga alat bantu dengar.
Baca juga: Pemkab Pati gencarkan sosialisasi sekolah berintegritas cegah KKN
Saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2023 Tingkat Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Banyumas, Kamis, Suwondo mengatakan jumlah penyandang disabilitas di wilayah itu hampir 150 ribu orang.
Menurut dia, salah satu tugas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas adalah memberikan perhatian kepada seluruh penyandang disabilitas di daerah itu.
"Oleh karena itu kami akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait, para camat, dan kepala desa, untuk merumuskan kebijakan dengan data yang valid agar lebih tepat," kata Suwondo yang juga Ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Banyumas.
Ia mengakui jumlah penyandang disabilitas dibandingkan dengan tingkat pengenyaman pendidikan di Banyumas masih terbilang kurang, sehingga pemerintah berupaya menyediakan SLBN guna mewadahi para penyandang disabilitas untuk mengenyam pendidikan.
Setelah melalui berbagai proses, kata dia, Pemprov Jawa Tengah pada APBD Tahun 2024 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan SLBN di Kabupaten Banyumas.
"Ini merupakan salah satu bentuk perjuangan kami dalam upaya memberikan hak-hak kepada penyandang disabilitas. Semoga semuanya berjalan dengan lancar," kata Suwondo.
Sementara itu Direktur Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Tengah Titi Ngudiati mengatakan satu-satunya sektor yang dapat menjadi jembatan dalam memutus kemiskinan adalah pendidikan.
Oleh karena itu dia mengharapkan para penyandang disabilitas dapat mengenyam pendidikan dengan baik meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki.
"Dengan pendidikan, anak-anak akan memiliki kemampuan dasar. Oleh karena itu mari kita berkomitmen bersama dalam memberikan akses yang sama pada para penyandang disabilitas," katanya.
Dalam peringatan HDI 2023 Tingkat Kabupaten Banyumas itu, Pemkab Banyumas bekerja sama dengan Dompet Duafa menyerahkan bantuan berupa modal usaha bagi lima penyandang disabilitas yang menekuni Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta tiga unit kursi roda dan tiga alat bantu dengar.
Baca juga: Pemkab Pati gencarkan sosialisasi sekolah berintegritas cegah KKN
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bupati Temanggung imbau pilih PJTKI legal jika ingin bekerja ke luar negeri
09 December 2025 13:41 WIB
Sumarsih nikmati fasilitas JKN tanpa kendala meski sedang berada di luar domisili
19 November 2025 17:13 WIB
Datik Batik, UMKM binaan BRI kenalkan batik khas Tangerang hingga luar negeri
21 October 2025 13:15 WIB
Perawat lulusan Muhammadiyah diminati luar negeri karena dikenal rajin dan sopan
03 October 2025 20:34 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
UMS perkuat sinergi dengan PT Triputra Agro Persada melalui kerja sama dan Campus Hiring
19 December 2025 18:46 WIB
UIN Walisongo matangkan persiapan sosialisasi PMB 2026 bersama organisasi mahasiswa daerah
18 December 2025 18:39 WIB
Kemensetneg dorong penguatan pendidikan karakter untuk menuju Indonesia Emas
18 December 2025 16:23 WIB