Jembatan Nogososro mulai dibongkar
Rabu, 3 Januari 2024 22:48 WIB
Jembatan Nogososro di wilayah Perumahan Tlogosari, Semarang, Rabu (3/1/2024), mulai dibongkar sebagian, sebagai salah satu upaya penanganan banjir di wilayah Semarang. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mulai membongkar Jembatan Nogososro di kawasan Perumahan Tlogosari Semarang sebagai salah satu upaya penanganan banjir yang terjadi di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto, di Semarang, Rabu membenarkan bahwa konstruksi jembatan tersebut rendah sehingga membuat sampah tersangkut dan menghambat laju air.
"Karena jembatan itu terlalu rendah jadinya kalau ada sampah yang terhanyut aliran sungai 'nyangkol' (tersangkut) di jembatan," katanya.
Karena itu, kata dia, Jembatan Nogososro mulai dibongkar Rabu (3/1) untuk membuka aliran air, dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk pengalihan arus lalu lintas.
Selama ini, Jembatan Nogososro menjadi akses alternatif bagi masyarakat di wilayah Semarang Timur, Genuk, dan Pedurungan menuju ke pusat kota melewati Perumahan Tlogosari Semarang.
"Hari ini kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan sedang melakukan rekayasa lalu lintas agar warga yang biasa melalui jembatan tersebut dialihkan ke jalur lain," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan segera membuka proses lelang untuk pembangunan konstruksi Jembatan Nogososro agar segera bisa dipergunakan oleh masyarakat.
"Untuk renovasi kami segera melakukan proses lelang, dan secepatnya melakukan proses konstruksi," kata Suwarto.
Selain konstruksi jembatan, kata dia, sebenarnya ada permasalahan lain yang penting untuk penanganan banjir, yakni pendangkalan dan penyempitan sungai di bawah Jembatan Nogososro.
Namun, diakuinya, bahwa sektor tersebut adalah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana sehingga pihaknya hanya bisa melakukan koordinasi agar segera dilakukan pengerukan.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti meminta untuk dilakukan peninggian konstruksi Jembatan Nogososro di Perumahan Tlogosari untuk menangani banjir di Kaligawe, Tlogosari, dan sekitarnya.
Ita, sapaan akrab Hevearita menilai rendahnya kontruksi dan sungai di bawahnya yang menyempit dan kian dangkal membuat aliran air terhambat, ditambah tumpukan sampah yang menyumbat.
Dari pantauan, konstruksi Jembatan Nogososro sudah dibongkar sebagian sehingga pengguna jalan harus mengantre melewati jembatan yang tinggal menyisakan satu lajur tersebut.
Penumpukan arus kendaraan terpantau terjadi di kedua arah, terutama dari arah Tlogosari menuju Bugen, apalagi saat ini adalah jam pulang kerja.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto, di Semarang, Rabu membenarkan bahwa konstruksi jembatan tersebut rendah sehingga membuat sampah tersangkut dan menghambat laju air.
"Karena jembatan itu terlalu rendah jadinya kalau ada sampah yang terhanyut aliran sungai 'nyangkol' (tersangkut) di jembatan," katanya.
Karena itu, kata dia, Jembatan Nogososro mulai dibongkar Rabu (3/1) untuk membuka aliran air, dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk pengalihan arus lalu lintas.
Selama ini, Jembatan Nogososro menjadi akses alternatif bagi masyarakat di wilayah Semarang Timur, Genuk, dan Pedurungan menuju ke pusat kota melewati Perumahan Tlogosari Semarang.
"Hari ini kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan sedang melakukan rekayasa lalu lintas agar warga yang biasa melalui jembatan tersebut dialihkan ke jalur lain," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan segera membuka proses lelang untuk pembangunan konstruksi Jembatan Nogososro agar segera bisa dipergunakan oleh masyarakat.
"Untuk renovasi kami segera melakukan proses lelang, dan secepatnya melakukan proses konstruksi," kata Suwarto.
Selain konstruksi jembatan, kata dia, sebenarnya ada permasalahan lain yang penting untuk penanganan banjir, yakni pendangkalan dan penyempitan sungai di bawah Jembatan Nogososro.
Namun, diakuinya, bahwa sektor tersebut adalah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana sehingga pihaknya hanya bisa melakukan koordinasi agar segera dilakukan pengerukan.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti meminta untuk dilakukan peninggian konstruksi Jembatan Nogososro di Perumahan Tlogosari untuk menangani banjir di Kaligawe, Tlogosari, dan sekitarnya.
Ita, sapaan akrab Hevearita menilai rendahnya kontruksi dan sungai di bawahnya yang menyempit dan kian dangkal membuat aliran air terhambat, ditambah tumpukan sampah yang menyumbat.
Dari pantauan, konstruksi Jembatan Nogososro sudah dibongkar sebagian sehingga pengguna jalan harus mengantre melewati jembatan yang tinggal menyisakan satu lajur tersebut.
Penumpukan arus kendaraan terpantau terjadi di kedua arah, terutama dari arah Tlogosari menuju Bugen, apalagi saat ini adalah jam pulang kerja.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024