Serap aspirasi, Rektor UMP blusukan di Pasar Sidodadi Cilacap
Rabu, 31 Januari 2024 13:37 WIB
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Assoc Prof Dr Jebul Suroso berdialog dengan salah seorang pedagang dalam kegiatan Kampus Berkunjung ke Pasar di Pasar Sidodadi, Cilacap, Rabu (31/1/2024). ANTARA/Sumarwoto
Cilacap (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Assoc Prof Dr Jebul Suroso kembali blusukan ke pasar tradisional untuk menyerap aspirasi para pedagang.
Dalam blusukan kali ini, Rektor yang didampingi sejumlah kepala biro di lingkungan UMP mengunjungi Pasar Sidodadi, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.
Selain membagikan kaos dan kalender, Rektor juga berdialog dengan sejumlah pedagang guna menanyakan beberapa hal mulai dari harga kebutuhan pokok masyarakat, pendidikan, hingga harapan atas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Saat ditemui Rektor UMP, salah seorang pedagang, Hartini mengatakan saat ini ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga namun pembelinya tetap stabil.
Dia mengaku jika anaknya merupakan alumni Fakultas Teknik UMP dan saat ini telah bekerja di Pelindo.
"Pedagang sini juga banyak yang anaknya kuliah di UMP. Bahkan, keponakan saya juga alumni Manajemen UMP," ungkapnya.
Terkait dengan Pemilu 2024, dia mengharapkan pesta demokrasi yang digelar lima tahun sekali itu bisa berjalan dengan lancar, aman, dan damai.
"Semoga harga tetap stabil, enggak muluk-muluk, enggak lah. Siapa pun presidennya, saya dukung," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Rektor mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaian Kampus Berkunjung ke Pasar untuk melakukan tiga hal, yakni yang pertama untuk memperkenalkan kampus sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia dan mencerdaskan bangsa hingga ke Cilacap.
Baca juga: Rektor UMP raih penghargaan Perintis Kampus Perguruan Tinggi Ramah UMKM di Indonesia
"Kenapa memilih Cilacap, karena banyak mahasiswa UMP berasal dari Cilacap. Yang kedua, kami juga mencoba menerapkan sisi kebermanfaatan kampus," katanya.
Menurut dia, hal itu berarti pihaknya harus tahu bagaimana kondisi pasar yang merupakan barometer perekonomian.
"Kampus kami nanti bisa jaya, mahasiswa kami jumlahnya berapa dan perekonomian kami nanti seperti apa, tergantung pada perekonomian masyarakat, dan itu kami coba lihat dari pasar," jelasnya.
Sementara yang ketiga, kata dia, pihaknya memberikan edukasi bahwa mahasiswa UMP harus tahu betul tentang pasar.
Menurut dia, pihaknya akan meriset informasi tersebut dan ke depan tidak menutup kemungkinan pasar itu perlu pendampingan.
"Pasar itu nanti perlu diadvokasi untuk bisa pedagangnya semakin mendapatkan layanan terbaik, harga-harga juga menjadi bagus, dan seterusnya. Tiga hal ini yang kami bawa ke Cilacap," kata Rektor.
Baca juga: Rektor UMP rancang strategi targetkan hibah dari berbagai sumber
Baca juga: 20 mahasiswa UMP ikuti Program PMM di 12 universitas luar Jawa
Baca juga: Mahasiswa UMP bersiap hadapi dunia kerja melalui pelatihan SUCCESS 2024
Dalam blusukan kali ini, Rektor yang didampingi sejumlah kepala biro di lingkungan UMP mengunjungi Pasar Sidodadi, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.
Selain membagikan kaos dan kalender, Rektor juga berdialog dengan sejumlah pedagang guna menanyakan beberapa hal mulai dari harga kebutuhan pokok masyarakat, pendidikan, hingga harapan atas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Saat ditemui Rektor UMP, salah seorang pedagang, Hartini mengatakan saat ini ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga namun pembelinya tetap stabil.
Dia mengaku jika anaknya merupakan alumni Fakultas Teknik UMP dan saat ini telah bekerja di Pelindo.
"Pedagang sini juga banyak yang anaknya kuliah di UMP. Bahkan, keponakan saya juga alumni Manajemen UMP," ungkapnya.
Terkait dengan Pemilu 2024, dia mengharapkan pesta demokrasi yang digelar lima tahun sekali itu bisa berjalan dengan lancar, aman, dan damai.
"Semoga harga tetap stabil, enggak muluk-muluk, enggak lah. Siapa pun presidennya, saya dukung," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Rektor mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaian Kampus Berkunjung ke Pasar untuk melakukan tiga hal, yakni yang pertama untuk memperkenalkan kampus sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia dan mencerdaskan bangsa hingga ke Cilacap.
Baca juga: Rektor UMP raih penghargaan Perintis Kampus Perguruan Tinggi Ramah UMKM di Indonesia
"Kenapa memilih Cilacap, karena banyak mahasiswa UMP berasal dari Cilacap. Yang kedua, kami juga mencoba menerapkan sisi kebermanfaatan kampus," katanya.
Menurut dia, hal itu berarti pihaknya harus tahu bagaimana kondisi pasar yang merupakan barometer perekonomian.
"Kampus kami nanti bisa jaya, mahasiswa kami jumlahnya berapa dan perekonomian kami nanti seperti apa, tergantung pada perekonomian masyarakat, dan itu kami coba lihat dari pasar," jelasnya.
Sementara yang ketiga, kata dia, pihaknya memberikan edukasi bahwa mahasiswa UMP harus tahu betul tentang pasar.
Menurut dia, pihaknya akan meriset informasi tersebut dan ke depan tidak menutup kemungkinan pasar itu perlu pendampingan.
"Pasar itu nanti perlu diadvokasi untuk bisa pedagangnya semakin mendapatkan layanan terbaik, harga-harga juga menjadi bagus, dan seterusnya. Tiga hal ini yang kami bawa ke Cilacap," kata Rektor.
Baca juga: Rektor UMP rancang strategi targetkan hibah dari berbagai sumber
Baca juga: 20 mahasiswa UMP ikuti Program PMM di 12 universitas luar Jawa
Baca juga: Mahasiswa UMP bersiap hadapi dunia kerja melalui pelatihan SUCCESS 2024
Pewarta : KSM/Sumarwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Edukasi dasar jurnalistik ANTARA sasar lima Universitas di Kalimantan Barat
09 September 2024 16:17 WIB