Solo (ANTARA) - Puluhan mahasiswa dari Solo Raya menggelar aksi mendeklarasikan mengajak masyarakat  mendukung Pemilu 2024 berjalan dengan damai, di depan Plaza Manahan Solo, Jawa Tengah, Senin.

Puluhan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Islam Negeri (UIN) Surakarta, dan Universitas Veteran (Univet) Sukoharjo, melakukan aksi damai menyerukan Pemilu 2024 yang bakal berlangsung di Indonesia, pada tanggal 14 Februari itu, berjalan damai.

Muhammad Nofal Fajar selaku koordinator lapangan aksi dari UMS mengatakan deklarasi Pemilu damai menyerukan dengan menolak adanya hoaks pada Pemilu 2024.

Bahkan, para mahasiswa tersebut menyerukan menolak cara-cara polarisasi pada Pemilu 2024 yang dapat memecah belah persatuan dan mendukung pemilu 2024 terselenggara sesuai Undang-Undang yang berlaku.

"Kami berharap pada Pemilu 2024 tidak menggunakan cara-cara politik praktis yang pragmatis yang dapat memecah belah persatuan dan persatuan," katanya.

Selain itu, dia juga berharap Pemilu 2024 yang akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024, bisa berjalan dengan damai, sesuai etika dan prosedur UU yang berlaku di Negara Indonesia dan tidak mengedepankan pengkhianatan.

Dia mengatakan para mahasiswa tersebut menyuarakan ketika menjadi poin senter tolak ukur masyarakat bersifat netral dan akhirnya mampu mencerdaskan masyarakat serta tidak memihak terhadap salah satu pasangan calon.

Pihak mengajak pemilu damai itu, untuk menghindari konflik yang berbeda pilihan. Pihaknya juga menghindari adanya golput pada pemilu damai. Serta, mengajak masyarakat sama-sama pentingnya memilih dan menentukan sosok pemimpin di negara ini.

"Kami menyampaikan tuntutan agar tidak menggunakan politik penyebaran hoaks, dan tidak berpolitik praktis dan pragmatis. Teman-teman Mahasiswa menuntut jangan menggunakan politik polarisasi. Karena, sekarang banyak sekali yang menggunakan isu-isu seperti itu. Sehingga, teman-teman mahasiswa mengajak ayo menggunakan politik yang bersih pada pemilu 2024," katanya.

Pada acara deklarasi mahasiswa mengajak pemilu damai tersebut mendapat penjagaan dari pihak kepolisian dan TNI. Para mahasiswa di Solo raya itu, menyampaikan pendapatnya dalam orasi langsung membubarkan diri dengan tertib.

Baca juga: Di Solo, Muhaimin tanggapi putusan DKPP soal Gibran