Bawaslu Kabupaten Magelang temukan dugaan kampanye hitam
Selasa, 13 Februari 2024 16:32 WIB
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M. Habib Saleh di Magelang, Selasa. ANTARA/Heru Suyitno (1)
Magelang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Magelang berhasil menemukan dugaan adanya kampanye hitam (Black Campaign) dalam bentuk selebaran gelap di Masjid Punduhan, Desa Jogonegoro, Mertoyudan.
"Pertama kali selebaran ditemukan warga menjelang sholat Maghrib. Kemudian diteruskan kepada pengawas TPS, Panwasdes dan Panwascam, sehingga selebaran tersebut belum sempat tersebar," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M. Habib Saleh di Magelang, Selasa.
Ia menyampaikan hal tersebut usai mengikuti Apel Pergeseran Pasukan Dalam Rangka Pengamanan Tahapan Pemungutan Suara Pemilu 2024 Di wilayah Hukum Polresta Magelang, di Lapangan drh Soepardi.
Habib menyebutkan, sebanyak 224 selebaran gelap tersebut sudah diamankan oleh Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) dan disimpan di kantor Bawaslu Kabupaten Magelang sebagai bukti.
Saat ini, terkait selebaran gelap tersebut, belum dilakukan pleno karena belum ditemukan pelakunya.
Sementara motifnya sendiri selebaran gelap itu hanya diletakkan di dalam masjid begitu saja.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Magelang saat ini adalah menelusuri apakah masih ada selebaran gelap yang lain.
"Kalau dilihat dari angka cetak selebarannya tidak mungkin hanya dua ratusan saja, pasti bisa lebih, maka itu ada potensi selebaran tersebut juga tersebar di masjid yang lain, saat ini dari tim kami Panwasdes dan Pengawas TPS keliling mencari kemungkinan apakah masih ada yang lain atau tidak," katanya.
Ia menjelaskan, terkait selebaran gelap itu telah memuat atau mendiskreditkan salah satu calon legislatif DPR RI.
"Selebaran ini kita temukan kemarin sore (12/2) Maghrib menjelang malam hari," katanya.
Baca juga: Bawaslu Batang tingkatkan pengawasan medsos
"Pertama kali selebaran ditemukan warga menjelang sholat Maghrib. Kemudian diteruskan kepada pengawas TPS, Panwasdes dan Panwascam, sehingga selebaran tersebut belum sempat tersebar," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M. Habib Saleh di Magelang, Selasa.
Ia menyampaikan hal tersebut usai mengikuti Apel Pergeseran Pasukan Dalam Rangka Pengamanan Tahapan Pemungutan Suara Pemilu 2024 Di wilayah Hukum Polresta Magelang, di Lapangan drh Soepardi.
Habib menyebutkan, sebanyak 224 selebaran gelap tersebut sudah diamankan oleh Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) dan disimpan di kantor Bawaslu Kabupaten Magelang sebagai bukti.
Saat ini, terkait selebaran gelap tersebut, belum dilakukan pleno karena belum ditemukan pelakunya.
Sementara motifnya sendiri selebaran gelap itu hanya diletakkan di dalam masjid begitu saja.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Magelang saat ini adalah menelusuri apakah masih ada selebaran gelap yang lain.
"Kalau dilihat dari angka cetak selebarannya tidak mungkin hanya dua ratusan saja, pasti bisa lebih, maka itu ada potensi selebaran tersebut juga tersebar di masjid yang lain, saat ini dari tim kami Panwasdes dan Pengawas TPS keliling mencari kemungkinan apakah masih ada yang lain atau tidak," katanya.
Ia menjelaskan, terkait selebaran gelap itu telah memuat atau mendiskreditkan salah satu calon legislatif DPR RI.
"Selebaran ini kita temukan kemarin sore (12/2) Maghrib menjelang malam hari," katanya.
Baca juga: Bawaslu Batang tingkatkan pengawasan medsos
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024