Modifikasi cuaca di hulu Sungai Wulan berhasil
Jumat, 16 Februari 2024 22:48 WIB
Tangkapan layar - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana didampingi Bupati Demak Eisti'anah saat berada di Jembatan Tanggulangin Demak, Jumat (16/2/2024). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Demak (ANTARA) - Operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk melakukan pengalihan awan dan gumpalan yang mengandung air dialihkan ke tempat lain demi mengurangi potensi dampak banjir di Kabupaten Demak mulai menunjukkan hasil, kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
"Pengalihan awan yang mengandung air itu, khususnya di hulu Sungai Wulan, di sekitar Blora dan Salatiga. Alhamdulilah saat ini cuaca cerah, sungai pun mengarah ke normal," katanya didampingi Bupati Demak Eisti'anah saat meninjau tanggul Sungai Wulan yang baru saja ditambal di Demak, Jumat.
Ia mengungkapkan, operasi TMC tersebut sebagai langkah antisipasi terkait masih tingginya intensitas curah hujan.
Terkait tanggul kiri Sungai Wulan, katanya, memang sudah selesai ditambal, sehingga hari ketujuh sejak jebol kini sudah ditutup.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Karanganyar, di antaranya karena jebolnya tanggul sungai besar itu di dua titik. Dengan lebar jebolan 20 meter dan panjang 33 meteran.
"Penutupan tanggul tersebut, awalnya bersifat sementara. Hari ini 16 Februari 2024 dilakukan penguatan. Dimungkinkan dua hari lagi tanggul akan menguat," katanya.
Setelah tanggul ditutup, maka secara bertahap genangan banjir yang sebelumnya menggenangi permukiman dan persawahan mulai surut.
Bahkan, katanya, genangan air di permukiman warga saat ini berkisar 10-50 sentimeter (Cm). Sebagian juga ada yang sudah benar-benar surut.
Guna melakukan percepatan surutnya genangan banjir, diterjunkan 22 unit mesin pompa penyedot air.
Bahkan, ada tambahan lima unit mesin pompa penyedot air dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk terus dilakukan penyedotan dan airnya dibuang ke Sungai Wulan.
Bupati Demak Eisti'anah menambahkan bahwa warganya yang semula di pengungsian ada yang sudah bisa pulang, karena banjir berangsur surut.
"Tentu saja, kepulangan mereka juga tidak bersama-sama karena menyesuaikan genangan banjir di rumah mereka benar-benar surut atau belum," katanya.
Ia berharap dikerahkannya puluhan unit mesin pompa penyedot air bisa mempercepat surutnya banjir sehingga warga bisa segera pulang ke rumahnya untuk beraktivitas seperti sebelumnya.
"Pengalihan awan yang mengandung air itu, khususnya di hulu Sungai Wulan, di sekitar Blora dan Salatiga. Alhamdulilah saat ini cuaca cerah, sungai pun mengarah ke normal," katanya didampingi Bupati Demak Eisti'anah saat meninjau tanggul Sungai Wulan yang baru saja ditambal di Demak, Jumat.
Ia mengungkapkan, operasi TMC tersebut sebagai langkah antisipasi terkait masih tingginya intensitas curah hujan.
Terkait tanggul kiri Sungai Wulan, katanya, memang sudah selesai ditambal, sehingga hari ketujuh sejak jebol kini sudah ditutup.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Karanganyar, di antaranya karena jebolnya tanggul sungai besar itu di dua titik. Dengan lebar jebolan 20 meter dan panjang 33 meteran.
"Penutupan tanggul tersebut, awalnya bersifat sementara. Hari ini 16 Februari 2024 dilakukan penguatan. Dimungkinkan dua hari lagi tanggul akan menguat," katanya.
Setelah tanggul ditutup, maka secara bertahap genangan banjir yang sebelumnya menggenangi permukiman dan persawahan mulai surut.
Bahkan, katanya, genangan air di permukiman warga saat ini berkisar 10-50 sentimeter (Cm). Sebagian juga ada yang sudah benar-benar surut.
Guna melakukan percepatan surutnya genangan banjir, diterjunkan 22 unit mesin pompa penyedot air.
Bahkan, ada tambahan lima unit mesin pompa penyedot air dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk terus dilakukan penyedotan dan airnya dibuang ke Sungai Wulan.
Bupati Demak Eisti'anah menambahkan bahwa warganya yang semula di pengungsian ada yang sudah bisa pulang, karena banjir berangsur surut.
"Tentu saja, kepulangan mereka juga tidak bersama-sama karena menyesuaikan genangan banjir di rumah mereka benar-benar surut atau belum," katanya.
Ia berharap dikerahkannya puluhan unit mesin pompa penyedot air bisa mempercepat surutnya banjir sehingga warga bisa segera pulang ke rumahnya untuk beraktivitas seperti sebelumnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BBPJN buat sodetan 227 meter untuk kurangi genangan banjir Kaligawe Semarang
01 November 2025 0:44 WIB
BPBD Temanggung bentuk 34 Desa Tangguh Bencana untuk kurangi risiko bencana alam
27 October 2025 15:19 WIB
Dosen UMS kembangkan sistem drainase ramah lingkungan untuk kurangi risiko longsor
11 October 2025 19:20 WIB
Inovasi Tim UMS ubah sisa pangan jadi pelet ikan untuk kurangi sampah organik
22 September 2025 16:45 WIB
PLTSa ditargetkan tambah pasokan energi hijau dan kurangi sampah perkotaan
12 September 2025 12:50 WIB
Terpopuler - Sains dan Rekayasa
Lihat Juga
Mahasiswa SV Undip olah limbah jelantah dengan ekstrak kemangi jadi biocleaner
11 November 2025 8:32 WIB
Tahun depan Pemkot Semarang siapkan bus listrik koridor Mangkang - Penggaron
06 November 2025 21:32 WIB
Dosen UIN Walisongo paparkan metode melihat hilal yang lebih efisien dan tepat sasaran
30 October 2025 12:03 WIB
Wali Kota Tegal Paparkan Inovasi Rusunawa Rendah Karbon di Forum APEKSI 2025 Surabaya
29 October 2025 8:30 WIB
Cabdin Dinas ESDM Jateng tingkatkan kadar metana biogas di Blora gunakan alat lokal
24 October 2025 15:21 WIB