Mendag: Genjot ekspor nonmigas ke kawasan nontradisional
Selasa, 20 Februari 2024 14:03 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (dua dari kanan), didampingi jajaran Kemendag, dan Sekretaris Daerah Jateng Sumarno (kiri), saat konferensi pers usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, di Semarang, Selasa (20/2/2024). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta untuk terus menggenjot ekspor nonminyak dan gas bumi (nonmigas) ke kawasan nontradisional yang selama ini masih kurang optimal.
"Sejak menjabat sebagai Mendag pada 2022, kami mengembangkan ekspor ke kawasan nontradisional," katanya, saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, di Semarang, Selasa.
Beberapa kawasan nontradisional yang dimaksud, antara lain Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Amerika Latin.
"Ini sudah ada tanda-tandanya. Ekspor nonmigas ke Timur Tengah tumbuh 25,21 persen dan ke Asia Selatan tumbuh 31,75 persen dibandingkan 2021," katanya.
Bahkan, kata dia, India sudah menggeser posisi Amerika Serikat pada 2023 sebagai penyumbang surplus negara perdagangan nonmigas terbesar bagi Indonesia dengan nilai surplus sebesar 14,51 miliar dolar AS.
"Apa yang kita rancang artinya sudah nampak membuahkan hasil. Tentu memang perlu waktu," katanya.
Sementara untuk kawasan Afrika dan Amerika Latin, diakuinya, ekspor Indonesia memang masih stagnan.
"Ini Pak Djatmiko (Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, red.) dan kawan-kawan, perlu kesungguhan kita untuk fokus ke daerah-daerah yang belum berkembang," katanya.
Pada kesempatan itu, Mendag juga mengapresiasi seluruh jajarannya atas berbagai capaian, seperti pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas 5 persen.
Dari sisi lapangan usaha, kata dia, sektor perdagangan memberikan kontribusi terbesar kedua dalam pertumbuhan ekonomi 2023, yakni 12,94 persen atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Inflasi kita juga terjaga, pada 2022 5,5 persen, sekarang (2023) 2,61 persen. Tentu kerja keras kita dan teman-teman kementerian dan lembaga lainnya," kata Zulkifli.
Baca juga: Ekspor Nonmigas Jepara Naik 31,15 Persen
"Sejak menjabat sebagai Mendag pada 2022, kami mengembangkan ekspor ke kawasan nontradisional," katanya, saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, di Semarang, Selasa.
Beberapa kawasan nontradisional yang dimaksud, antara lain Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Amerika Latin.
"Ini sudah ada tanda-tandanya. Ekspor nonmigas ke Timur Tengah tumbuh 25,21 persen dan ke Asia Selatan tumbuh 31,75 persen dibandingkan 2021," katanya.
Bahkan, kata dia, India sudah menggeser posisi Amerika Serikat pada 2023 sebagai penyumbang surplus negara perdagangan nonmigas terbesar bagi Indonesia dengan nilai surplus sebesar 14,51 miliar dolar AS.
"Apa yang kita rancang artinya sudah nampak membuahkan hasil. Tentu memang perlu waktu," katanya.
Sementara untuk kawasan Afrika dan Amerika Latin, diakuinya, ekspor Indonesia memang masih stagnan.
"Ini Pak Djatmiko (Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, red.) dan kawan-kawan, perlu kesungguhan kita untuk fokus ke daerah-daerah yang belum berkembang," katanya.
Pada kesempatan itu, Mendag juga mengapresiasi seluruh jajarannya atas berbagai capaian, seperti pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas 5 persen.
Dari sisi lapangan usaha, kata dia, sektor perdagangan memberikan kontribusi terbesar kedua dalam pertumbuhan ekonomi 2023, yakni 12,94 persen atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Inflasi kita juga terjaga, pada 2022 5,5 persen, sekarang (2023) 2,61 persen. Tentu kerja keras kita dan teman-teman kementerian dan lembaga lainnya," kata Zulkifli.
Baca juga: Ekspor Nonmigas Jepara Naik 31,15 Persen
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Menteri ATR/BPN bantah sertifikat pagar laut Tangerang milik Kapuk Niaga Indah
20 January 2025 14:00 WIB
Membangun karakter bangsa tangguh dengan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
08 January 2025 11:46 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Di hadapan PM Malaysia dan Presiden RI, Axiata dan Sinarmas teken MoU kolaborasi strategis
28 January 2025 16:04 WIB