Bulog Surakarta gelar "Grebeg Pasar" untuk antisipasi fluktuasi harga
Kamis, 22 Februari 2024 9:00 WIB
Petugas Bulog Surakarta melayani penjualan beras untuk antisipasi harga di Pasar Kadipolo Serengan Solo, Jateng, Rabu (21/2/2024). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Solo (ANTARA) - Perum Bulog Surakarta dan pemerintah kota setempat menggelar "Grebeg Pasar", berupa penjualan beras dan komoditas lainnya, secara langsung ke konsumen di pasar-pasar tradisional yang direkomendasikan, untuk mengantisipasi fluktuasi harga di daerah tersebut.
"Kami sekarang tambah satu program lagi, yaitu 'Grebeg Pasar'. Kami akan membawa armada berisi beras dan komoditi lainnya untuk dijual langsung ke konsumen di pasar-pasar tradisional yang sudah direkomendasikan oleh Dinas Perdagangan Kota Surakarta," kata Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho di Solo, Rabu.
Harga beras di pasaran setempat meningkat mencapai Rp16.500-Rp18.000 per kilogram, sedangkan melalui program itu Rp10.900 dan Rp13.900 per kilogram.
Ia menjelaskan program tersebut untuk menghadirkan alternatif masyarakat berbelanja beras dengan harga terjangkau.
"Selain menekan harga beras, kami mengimbau terkait adanya kenaikan harga beras saat ini, masyarakat tidak melakukan panic buying (aksi borong) dan membeli beras secukupnya saja," katanya.
Bulog Surakarta sebelumnya juga telah kerja sama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta dalam menyalurkan cadangan pangan pemerintah melalui bantuan pangan beras gratis 10 kg setiap bulan. Gerakan pangan murah yang berkolaborasi dengan Pergudangan dan Aneka Usaha (PAU) Pedaringan dengan menggelar operasi pasar (OP) di titik-titik kelurahan dan kecamatan yang menjadi rekomendasi Pemerintah Kota Surakarta.
Bulog juga bekerja sama dengan Dispertan dan Dinas Perdagangan Kota Surakarta menggelar Sigap Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yakni menggelontorkan beras stabilisasi pasokan dan harga pasar (SPHP) ke pedagang-pedagang di pasar yang terdapat pengecer beras.
Dalam minggu ke-3 Februari ini, penyaluran cadangan pangan pemerintah melalui bantuan pangan beras kepada 45.548 penerima bantuan pangan (PBP) sedang berlangsung di Kota Surakarta.
Ia menjelaskan penyaluran bantuan pangan alokasi Februari akan selesai pada bulan ini, sebagai upaya menjaga ketersediaan beras di masyarakat serta menahan laju kenaikan harga beras.
Dia mengatakan percepatan penyelesaian penyaluran bantuan pangan tersebut di seluruh wilayah Solo Raya. Upaya menekan harga beras juga dilakukan Perum Bulog dengan menyuplai beras SPHP kepada beberapa ritel modern.
Kepala Dinas Perdagangan Surakarta Heru Sunardi mengatakan pihaknya ingin masyarakat tetap merasa aman dan tenang dengan kecukupan beras yang digelontorkan Bulog Surakarta.
Pihaknya ke depan juga akan melakukan monitoring bersama instansi terkait tentang perkembangan harga beras di pasar.
Baca juga: Pemkot Magelang dan Bulog gelar operasi pasar
"Kami sekarang tambah satu program lagi, yaitu 'Grebeg Pasar'. Kami akan membawa armada berisi beras dan komoditi lainnya untuk dijual langsung ke konsumen di pasar-pasar tradisional yang sudah direkomendasikan oleh Dinas Perdagangan Kota Surakarta," kata Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho di Solo, Rabu.
Harga beras di pasaran setempat meningkat mencapai Rp16.500-Rp18.000 per kilogram, sedangkan melalui program itu Rp10.900 dan Rp13.900 per kilogram.
Ia menjelaskan program tersebut untuk menghadirkan alternatif masyarakat berbelanja beras dengan harga terjangkau.
"Selain menekan harga beras, kami mengimbau terkait adanya kenaikan harga beras saat ini, masyarakat tidak melakukan panic buying (aksi borong) dan membeli beras secukupnya saja," katanya.
Bulog Surakarta sebelumnya juga telah kerja sama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta dalam menyalurkan cadangan pangan pemerintah melalui bantuan pangan beras gratis 10 kg setiap bulan. Gerakan pangan murah yang berkolaborasi dengan Pergudangan dan Aneka Usaha (PAU) Pedaringan dengan menggelar operasi pasar (OP) di titik-titik kelurahan dan kecamatan yang menjadi rekomendasi Pemerintah Kota Surakarta.
Bulog juga bekerja sama dengan Dispertan dan Dinas Perdagangan Kota Surakarta menggelar Sigap Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yakni menggelontorkan beras stabilisasi pasokan dan harga pasar (SPHP) ke pedagang-pedagang di pasar yang terdapat pengecer beras.
Dalam minggu ke-3 Februari ini, penyaluran cadangan pangan pemerintah melalui bantuan pangan beras kepada 45.548 penerima bantuan pangan (PBP) sedang berlangsung di Kota Surakarta.
Ia menjelaskan penyaluran bantuan pangan alokasi Februari akan selesai pada bulan ini, sebagai upaya menjaga ketersediaan beras di masyarakat serta menahan laju kenaikan harga beras.
Dia mengatakan percepatan penyelesaian penyaluran bantuan pangan tersebut di seluruh wilayah Solo Raya. Upaya menekan harga beras juga dilakukan Perum Bulog dengan menyuplai beras SPHP kepada beberapa ritel modern.
Kepala Dinas Perdagangan Surakarta Heru Sunardi mengatakan pihaknya ingin masyarakat tetap merasa aman dan tenang dengan kecukupan beras yang digelontorkan Bulog Surakarta.
Pihaknya ke depan juga akan melakukan monitoring bersama instansi terkait tentang perkembangan harga beras di pasar.
Baca juga: Pemkot Magelang dan Bulog gelar operasi pasar
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kolaborasi Unsoed dan Charoen Phokhand dukung Program Makan Bergizi Gratis
17 January 2025 16:59 WIB
Kadiv Yankum: Pegawai harus tingkatkan integritas, komunikasi, dan kolaborasi
13 January 2025 9:57 WIB
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB
Kolaborasi Google Lens dan Canva perkaya pembelajaran prakarya rekayasa kelas XI
05 December 2024 13:46 WIB
Bupati Sri Sumarni apresiasi kolaborasi Bank Jateng dengan Pemkab Grobogan
02 December 2024 16:55 WIB
USM-Kemendesa bersinergi wujudkan kemandirian energi di daerah tertinggal
02 December 2024 10:38 WIB