Pemkot Surakarta kembali bahas revitalisasi Keraton Kasunanan
Rabu, 27 Maret 2024 15:08 WIB
Rapat koordinasi terkait revitalisasi Keraton Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2024). ANTARA/HO-Humas Pemkot Surakarta
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta kembali membahas revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan salah satu hal yang dibicarakan yakni penggunaan alas di alun-alun keraton.
Ia mengatakan dari hasil rapat tersebut diputuskan bahwa alas alun-alun akan dikembalikan seperti sebelumnya, yakni menggunakan rumput.
"Pembahasan bulan lalu itu kan diskusinya material pasir, itu pun masih berdebat pasir sungai atau pasir laut. Ini tadi berubah dan disesuaikan dengan fungsinya saat ini," katanya.
Menurut dia, salah satu pertimbangan digunakannya rumput sebagai alas alun-alun utara, yakni agar bisa dimanfaatkan oleh banyak orang, khususnya untuk kegiatan ekonomi masyarakat.
Ia mengatakan salah satu kegiatan ekonomi yang sering diselenggarakan di alun-alun, yakni Sekaten.
"Kami kan juga harus memfasilitasi pelaku usaha yang ingin berdagang di sini. Tentu masyarakat juga akan banyak yang beli di sini," katanya.
Sementara itu, Perwakilan Keraton Kasunanan sekaligus Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi mengatakan sudah ada kesepakatan terkait penggunaan alas rumput tersebut.
Terkait hal itu, pihaknya juga sudah menerima masukan dari sejumlah akademisi dan guru besar.
"Untuk jenis rumputnya apa kami akan mendengar masukan dari guru besar yang mengkaji ini. Kalau tidak salah namanya rumput keriting, perawatan mudah, tahan perubahan cuaca, dan harganya murah," katanya.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan salah satu hal yang dibicarakan yakni penggunaan alas di alun-alun keraton.
Ia mengatakan dari hasil rapat tersebut diputuskan bahwa alas alun-alun akan dikembalikan seperti sebelumnya, yakni menggunakan rumput.
"Pembahasan bulan lalu itu kan diskusinya material pasir, itu pun masih berdebat pasir sungai atau pasir laut. Ini tadi berubah dan disesuaikan dengan fungsinya saat ini," katanya.
Menurut dia, salah satu pertimbangan digunakannya rumput sebagai alas alun-alun utara, yakni agar bisa dimanfaatkan oleh banyak orang, khususnya untuk kegiatan ekonomi masyarakat.
Ia mengatakan salah satu kegiatan ekonomi yang sering diselenggarakan di alun-alun, yakni Sekaten.
"Kami kan juga harus memfasilitasi pelaku usaha yang ingin berdagang di sini. Tentu masyarakat juga akan banyak yang beli di sini," katanya.
Sementara itu, Perwakilan Keraton Kasunanan sekaligus Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi mengatakan sudah ada kesepakatan terkait penggunaan alas rumput tersebut.
Terkait hal itu, pihaknya juga sudah menerima masukan dari sejumlah akademisi dan guru besar.
"Untuk jenis rumputnya apa kami akan mendengar masukan dari guru besar yang mengkaji ini. Kalau tidak salah namanya rumput keriting, perawatan mudah, tahan perubahan cuaca, dan harganya murah," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Ketua Kadin Solo sebut stabilitas Keraton Surakarta kuatkan pariwisata daerah
24 November 2025 18:38 WIB
Rapat keluarga besar Keraton Surakarta hasilkan putra tertua PB XIII jadi raja berikutnya
13 November 2025 17:31 WIB
Komisi VII DPR RI berharap tidak ada dualisme kepemimpinan di Keraton Surakarta
08 November 2025 6:34 WIB
Putra mahkota Keraton Surakarta Gusti Purboyo umumkan diri sebagai PB XIV
05 November 2025 13:39 WIB
Jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat PB XIII diberangkatkan ke Imogiri
05 November 2025 13:37 WIB
Maha Menteri Keraton Surakarta Hadiningrat segera kumpulkan kerabat bahas suksesi
05 November 2025 10:19 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Polres Purbalingga perkuat pelayanan masyaralat jelang Operasi Lilin Candi 2025
18 December 2025 19:57 WIB
Mantan Bupati Karanganyar dua kali mangkir sidang sebagai saksi korupsi Masjid Agung
16 December 2025 18:35 WIB