Sragen (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY mendukung sektor agrikultur di Kabupaten Sragen melalui fasilitas pasang baru dan tambah daya listrik.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta Muhammad Khadafi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan ada sebanyak 622 pelanggan dengan total daya 2.434.700 VA yang bergerak di sektor agrikultur.

"Kali ini PLN UP3 Surakarta meyambung sebanyak 499 pelanggan dengan total daya 2.000 kVA dengan 90 persennya merupakan pelanggan di wilayah administrasi Kabupaten Sragen," katanya.

Ia mengatakan Kabupaten Sragen memiliki potensi besar di sektor tersebut.

"Tentunya hal ini akan terus menambah semangat kami untuk melayani pelanggan di wilayah Kabupaten Sragen khususnya sektor agrikultur," katanya.

Ia juga berharap hadirnya PLN dalam menyediakan tenaga listrik untuk sektor agrikultur dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di wilayah Kabupaten Sragen.

Meski demikian, ia berharap agar para petani dapat memanfaatkan aliran listrik dari PLN tersebut secara bijak. Menurut dia, listrik yang seharusnya ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dapat memberikan dampak negatif jika digunakan untuk jebakan tikus.

"Listrik ini ibarat pisau, ketika digunakan hal yang bijak akan bermanfaat namun apabila digunakan untuk hal yang kurang bijak dapat membahayakan diri sendiri dan lingkungan," katanya.

Wakil Bupati Sragen Suroto mengatakan penggunaan listrik dalam mendukung kegiatan pertanian sudah memberikan manfaat yang nyata.

"Dengan adanya program listrik masuk sawah membuat petani lebih mudah untuk mendapatkan air untuk pertanian, selain itu dengan listrik membuat biaya produksi lebih murah," katanya.

Mengenai penggunaan listrik untuk jebakan tikus, dikatakannya, juga menjadi perhatian pemerintah daerah mengingat sudah menelan korban jiwa.

"Apabila ada yang menyalahgunakan jaringan tersebut untuk jebakan listrik mohon untuk diberikan sanksi pada pelanggan dengan melakukan pemutusan jaringan," katanya.

Terkait program dari PLN, Ketua Gabungan Kelompok Tani Suko Tani Sukamdi mengatakan dengan beralihnya penggunaan diesel menjadi listrik, produktivitas pertanian meningkat.

Ia mengatakan dengan bantuan tersebut para petani bisa panen tiga kali dalam setahun dengan kualitas gabah yang bagus.

"Kami bisa memperoleh hasil yang bagus dan keuntungan yang melimpah," katanya.