Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah meningkatkan pengawasan kesehatan kepada calon pengantin, khususnya perempuan, dengan memfokuskan pengukuran lingkar lengan atas dan berat badan ideal untuk mencegah kelahiran anak stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didit Wisnuhardanto di Batang, Selasa, mengatakan pengawasan kondisi kesehatan calon pengantin tersebut sebagai langkah untuk memastikan kesehatan calon ibu sebelum memasuki masa kehamilan.

"Kekurangan energi kronis pada calon pengantin perempuan dapat menyebabkan berbagai risiko termasuk kelahiran bayi prematur, berat badan bayi yang tidak sesuai standar, stunting, dan bahaya pendarahan pada ibu hamil," katanya.

Dia menjelaskan ukuran lingkar lengan atas yang standar pada calon pengantin kunci untuk mencegah stunting pada bayi yang akan dilahirkan.

Ukuran ideal lingkar lengan atas pada calon pengantin, kata dia, minimal 23,5 sentimeter. Apabila ukuran kurang ideal, hal itu menandakan kekurangan energi kronis pada calon ibu melahirkan.

"Oleh karena itu, kami menyarankan calon pengantin mengadopsi pola hidup sehat atau konsumsi makanan bergizi, seperti ikan, daging, telur, sayuran hijau, dan buah, agar nantinya bisa mencegah kasus stunting pada anak," kata Didit didampingi Bidan Puskesmas Batang 2 Ratna Widyastuti.

Dia mengatakan sebagai bagian dari pendampingan, tenaga kesehatan akan memantau ibu hamil melalui Kartu Menuju Sehat dan Kartu Kesehatan Ibu dan Anak.

"Kami minta kartu-kartu ini harus dibawa setiap kali melakukan pemeriksaan untuk memantau perkembangan ibu dan janin," katanya.

Baca juga: PKK : Status gizi kurang balita Kota Magelang turun jadi 57,2 persen