Ayah dan anak tewas akibat longsor talut di Mojosongo
Kamis, 4 Juli 2024 21:44 WIB
Proses pencarian korban longsor talut di Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/7/2024) sore. ANTARA/HO-Relawan
Solo (ANTARA) - Dua orang meninggal dunia akibat longsor talut yang terjadi di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis sore.
Humas BASARNAS Surakarta Yohan Tri Anggoro di lokasi kejadian mengatakan kejadian bermula saat korban pertama bernama Wagiyo (74) sedang mengasah pisau di sebelah kandangnya. Selanjutnya, sekitar pukul 16.00 WIB pondasi yang berada di bagian atas kandang tiba-tiba longsor.
"Terus ada longsor dan menimbun Wagiyo. Kemudian korban kedua yang merupakan anak dari korban pertama berniat menolong ayahnya, namun ada longsor susulan terus menimpa korban yang kedua," katanya.
Ia mengatakan korban kedua yang bernama Heri Supriyono (40) sempat mengalami kritis, namun akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Dr Oen.
Sedangkan korban pertama baru ketemu setelah dua jam pencarian, yakni pukul 18.25 WIB.
"Terus dibawa ke Rumah Sakit Dr Moewardi untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.
Ia mengatakan penyebab sementara kejadian tersebut karena adanya longsor tanah. Akibat kondisi tersebut, pihaknya meminta seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati.
"Agar lebih hati-hati, apalagi saat ini cuaca tidak menentu. Harapannya agar bijak mencermati tanda alam dan longsoran yang akan terjadi," katanya.
Ketua SAR Relawan Kota Surakarta Mulyadi mengatakan korban Heri ditemukan setelah warga melakukan pengerukan tanah secara manual.
"Pencarian manual ketemu, yang satu sempat kritis karena anaknya mau nolong," katanya.
Sedangkan Wagiyo ditemukan setelah pencarian dengan menggunakan bego selama dua jam.
Humas BASARNAS Surakarta Yohan Tri Anggoro di lokasi kejadian mengatakan kejadian bermula saat korban pertama bernama Wagiyo (74) sedang mengasah pisau di sebelah kandangnya. Selanjutnya, sekitar pukul 16.00 WIB pondasi yang berada di bagian atas kandang tiba-tiba longsor.
"Terus ada longsor dan menimbun Wagiyo. Kemudian korban kedua yang merupakan anak dari korban pertama berniat menolong ayahnya, namun ada longsor susulan terus menimpa korban yang kedua," katanya.
Ia mengatakan korban kedua yang bernama Heri Supriyono (40) sempat mengalami kritis, namun akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Dr Oen.
Sedangkan korban pertama baru ketemu setelah dua jam pencarian, yakni pukul 18.25 WIB.
"Terus dibawa ke Rumah Sakit Dr Moewardi untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.
Ia mengatakan penyebab sementara kejadian tersebut karena adanya longsor tanah. Akibat kondisi tersebut, pihaknya meminta seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati.
"Agar lebih hati-hati, apalagi saat ini cuaca tidak menentu. Harapannya agar bijak mencermati tanda alam dan longsoran yang akan terjadi," katanya.
Ketua SAR Relawan Kota Surakarta Mulyadi mengatakan korban Heri ditemukan setelah warga melakukan pengerukan tanah secara manual.
"Pencarian manual ketemu, yang satu sempat kritis karena anaknya mau nolong," katanya.
Sedangkan Wagiyo ditemukan setelah pencarian dengan menggunakan bego selama dua jam.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemprov Jateng datangkan 1.000 sak limbah batubara bangun talut darurat Sungai Babon
07 January 2023 20:24 WIB, 2023
Wali Kota Semarang minta perusahaan di wilayah pesisir perkuat tembok laut
30 May 2022 18:00 WIB, 2022
Pemkot Magelang perbaiki dua rumah korban longsor lewat program RTLH
28 January 2022 13:50 WIB, 2022