BRI gandeng UNS beri pendampingan pada 15 desa terbaik
Rabu, 17 Juli 2024 21:31 WIB
Pendampingan di Desa Karang Pucung, Provinsi Lampung, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Humas UNS
Solo (ANTARA) - BRI bersama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan pendampingan pada 15 desa terbaik hasil seleksi 40 desa terbaik yang diambil dari 473 peserta pelatihan online New Desa BRILiaN Batch1 2024 di tahap empowerment.
Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi (Risnov) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Kuncoro Diharjo di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan fokus pendampingan pada kegiatan pemberdayaan desa yang diberikan di antaranya workshop, diskusi, praktik, dan eksplorasi potensi desa dan UMKM dalam pengembangan potensi ekonomi yang dibutuhkan desa.
"Fokus utama pendampingan diarahkan pada aspek perencanaan pembangunan desa, perencanaan dan pelaporan keuangan desa, pengembangan inovasi dan digitalisasi desa," katanya.
Selain itu juga penyusunan bisnis model BUMDesa, penyusunan laporan keuangan BUMDesa, tata administrasi BUMDesa, serta strategi marketing dan kemitraan BUMDesa dengan pihak ketiga.
Ia mengatakan pendampingan tersebut merupakan rangkaian kegiatan pemberdayaan dalam New Desa BRILiaN Tahun 2024 di setiap batch.
"Selain memberikan pemberdayaan berbasis kebutuhan desa, kegiatan pendampingan dilakukan dalam rangka mencari desa yang akan dijadikan role model di dalam pengelolaan dan pengembangan desa," katanya.
Pihaknya juga akan memberikan penguatan dalam kegiatan pendampingan terkait hal inovatif dan baik yang telah dicapai oleh desa.
"Kami memberikan pendampingan ini sehingga desa dapat terus meningkatkan kapasitas dalam pengembangan dan inovasi," katanya.
Terkait hal itu, ia mengatakan program tersebut menitikberatkan pada desa yang terpilih dalam pendampingan langsung. Harapannya desa terpilih tersebut dapat menjadi percontohan bagi desa lain dalam pengelolaan dan pengembangan desa.
"Desa yang mampu memberikan teladan dalam pengembangan dan inovasi desa diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu, 15 desa tersebut yakni Desa Batuah di Provinsi Kalimantan Timur, Desa Empang Baru dan Wonosari di Provinsi Riau, Desa Karang Pucung dan Sri Bawono di Provinsi Lampung, Desa Simpang Sugiran dan Agam di Provinsi Sumatera Barat, Desa Marihat Pondok dan Partungko Naginjang di Provinsi Sumatera Utara, Desa Cipta Praja di Provinsi Sumatera Selatan, Desa Serdang di Provinsi Bangka Belitung, Desa Panincong di Provinsi Sulawesi Selatan, Desa Tompo Bulu di Provinsi Sulawesi Barat, Desa Sungai Rasau di Provinsi Kalimantan Selatan, dan Desa Rutong di Provinsi Maluku Timur.
Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi (Risnov) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Kuncoro Diharjo di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan fokus pendampingan pada kegiatan pemberdayaan desa yang diberikan di antaranya workshop, diskusi, praktik, dan eksplorasi potensi desa dan UMKM dalam pengembangan potensi ekonomi yang dibutuhkan desa.
"Fokus utama pendampingan diarahkan pada aspek perencanaan pembangunan desa, perencanaan dan pelaporan keuangan desa, pengembangan inovasi dan digitalisasi desa," katanya.
Selain itu juga penyusunan bisnis model BUMDesa, penyusunan laporan keuangan BUMDesa, tata administrasi BUMDesa, serta strategi marketing dan kemitraan BUMDesa dengan pihak ketiga.
Ia mengatakan pendampingan tersebut merupakan rangkaian kegiatan pemberdayaan dalam New Desa BRILiaN Tahun 2024 di setiap batch.
"Selain memberikan pemberdayaan berbasis kebutuhan desa, kegiatan pendampingan dilakukan dalam rangka mencari desa yang akan dijadikan role model di dalam pengelolaan dan pengembangan desa," katanya.
Pihaknya juga akan memberikan penguatan dalam kegiatan pendampingan terkait hal inovatif dan baik yang telah dicapai oleh desa.
"Kami memberikan pendampingan ini sehingga desa dapat terus meningkatkan kapasitas dalam pengembangan dan inovasi," katanya.
Terkait hal itu, ia mengatakan program tersebut menitikberatkan pada desa yang terpilih dalam pendampingan langsung. Harapannya desa terpilih tersebut dapat menjadi percontohan bagi desa lain dalam pengelolaan dan pengembangan desa.
"Desa yang mampu memberikan teladan dalam pengembangan dan inovasi desa diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu, 15 desa tersebut yakni Desa Batuah di Provinsi Kalimantan Timur, Desa Empang Baru dan Wonosari di Provinsi Riau, Desa Karang Pucung dan Sri Bawono di Provinsi Lampung, Desa Simpang Sugiran dan Agam di Provinsi Sumatera Barat, Desa Marihat Pondok dan Partungko Naginjang di Provinsi Sumatera Utara, Desa Cipta Praja di Provinsi Sumatera Selatan, Desa Serdang di Provinsi Bangka Belitung, Desa Panincong di Provinsi Sulawesi Selatan, Desa Tompo Bulu di Provinsi Sulawesi Barat, Desa Sungai Rasau di Provinsi Kalimantan Selatan, dan Desa Rutong di Provinsi Maluku Timur.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dukung pameran Kriyanusa 2024, BRI dorong UMKM kerajinan dan seni kriya naik kelas
31 August 2024 13:15 WIB
BRI dan UI kembangkan community branch, UI-BRIWORK Startup Center siap lahirkan pengusaha muda
30 August 2024 15:07 WIB
Public Expose Live 2024: Kinerja positif dan strategi BRI tumbuh sehat berkelanjutan
29 August 2024 14:52 WIB
Perkuat jaringan di Korea Selatan, BRI rayakan HUT ke-79 RI bersama diaspora
28 August 2024 15:56 WIB
Dukung pengembangan ekonomi desa, program Desa BRILiaN 2024 terus berlanjut
28 August 2024 11:28 WIB