Bupati Boyolali wisuda 460 lansia dari 22 kecamatan
Rabu, 11 September 2024 16:47 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih (dua dari kiri) didampingi Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina (kiri) mewisuda lansia di halaman Kantor DP2KBP3A Boyolali, Rabu (11/9/2024). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Boyolali (ANTARA) - Bupati Boyolali M. Said Hidayat mewisuda sebanyak 460 warga lanjut usia (lansia) dari 22 kecamatan di daerah itu dengan harapan ke depan mereka tetap sehat dan mandiri.
Bupati M. Said Hidayat mewisuda satu per satu lansia dengan memindahkan tali toga ratusan wisudawan dan wisudawati didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Boyolali Desy M. Said Hidayat di halaman Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) setempat, Rabu.
Bupati mengucapkan selamat kepada para lansia yang diwisuda. "Terima kasih kepada seluruh lansia di Kabupaten Boyolali yang telah lulus dari sekolah lansia ini," ujarnya.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina menjelaskan pihaknya melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) membuka sekolah lansia yang bertujuan untuk mendayagunakan mereka agar tetap sehat, tangguh, dan mandiri.
Menurut dia, Kabupaten Boyolali saat ini memasuki bonus demografi, di mana jumlah usia produktif lebih besar daripada usia nonproduktif. Namun, ancamannya pada 10-20 tahun ke depan adalah mendapatkan bonus lansia.
Oleh karena itu, lansia-lansia perlu disiapkan supaya mereka tetap sehat, bugar, produktif dan tangguh. Untuk itu perlu diberikan pembekalan melalui sekolah lansia yang dilaksanakan.
Kurikulum yang diberikan cukup lengkap seperti kesehatan, gizi lansia, penanganan stres untuk penguatan mental dan psikologi, keagamaan dan keterampilan khusus. Hal tersebut untuk menjaga agar lansia tetap aktif secara fisik, mental, dan sosial, membantu mereka mempertahankan fungsi fisik dan psikis dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih mengatakan Kabupaten Boyolali mampu menjaga penduduk tumbuh seimbang, sehingga masuk ke bonus demografi lebih cepat. Sampai 2035 Kabupaten Boyolali dalam masa yang sangat berpeluang untuk menjadi sejahtera.
"Kami memberikan apresiasi, meskipun usia sudah tidak lagi muda akan tetapi memiliki semangat yang tinggi untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat. Beliau-beliau yang memakai toga saat ini adalah contoh nyata dari keberhasilan pelaksanaan Program Bangga Kencana di Kabupaten Boyolali yang sudah menelurkan lansia-lansia tangguh," katanya.
Baca juga: IKWI Surakarta bekali literasi digital pada lansia
Bupati M. Said Hidayat mewisuda satu per satu lansia dengan memindahkan tali toga ratusan wisudawan dan wisudawati didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Boyolali Desy M. Said Hidayat di halaman Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) setempat, Rabu.
Bupati mengucapkan selamat kepada para lansia yang diwisuda. "Terima kasih kepada seluruh lansia di Kabupaten Boyolali yang telah lulus dari sekolah lansia ini," ujarnya.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina menjelaskan pihaknya melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) membuka sekolah lansia yang bertujuan untuk mendayagunakan mereka agar tetap sehat, tangguh, dan mandiri.
Menurut dia, Kabupaten Boyolali saat ini memasuki bonus demografi, di mana jumlah usia produktif lebih besar daripada usia nonproduktif. Namun, ancamannya pada 10-20 tahun ke depan adalah mendapatkan bonus lansia.
Oleh karena itu, lansia-lansia perlu disiapkan supaya mereka tetap sehat, bugar, produktif dan tangguh. Untuk itu perlu diberikan pembekalan melalui sekolah lansia yang dilaksanakan.
Kurikulum yang diberikan cukup lengkap seperti kesehatan, gizi lansia, penanganan stres untuk penguatan mental dan psikologi, keagamaan dan keterampilan khusus. Hal tersebut untuk menjaga agar lansia tetap aktif secara fisik, mental, dan sosial, membantu mereka mempertahankan fungsi fisik dan psikis dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih mengatakan Kabupaten Boyolali mampu menjaga penduduk tumbuh seimbang, sehingga masuk ke bonus demografi lebih cepat. Sampai 2035 Kabupaten Boyolali dalam masa yang sangat berpeluang untuk menjadi sejahtera.
"Kami memberikan apresiasi, meskipun usia sudah tidak lagi muda akan tetapi memiliki semangat yang tinggi untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat. Beliau-beliau yang memakai toga saat ini adalah contoh nyata dari keberhasilan pelaksanaan Program Bangga Kencana di Kabupaten Boyolali yang sudah menelurkan lansia-lansia tangguh," katanya.
Baca juga: IKWI Surakarta bekali literasi digital pada lansia
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bawaslu Boyolali : Pelanggaran netralitas perangkat desa terbanyak dilaporkan
03 December 2024 16:06 WIB