Kemenag Jateng gelar "Halaqoh Revitalisasi" demi sukseskan penataan PKPPS
Rabu, 18 September 2024 20:50 WIB
Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah menggelar "Halaqoh Revitalisasi Lembaga Formal Pesantren PKPPS". Dok. Kemenag Jateng
Semarang (ANTARA) - Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan mutu pendidikan Islam, dalam hal ini pendidikan kesetaraan di Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS), untuk menyusun rencana-rencana dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Kegiatan "Halaqoh Revitalisasi Lembaga Formal Pesantren PKPPS" dibuka oleh Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Amin Handoyo. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas manajemen lembaga baik dari berbagai aspek mengingat perkembangan zaman terkait teknologi yang semakin pesat.
"Di zaman sekarang ini jika kita tidak mengikuti perkembangan digital maka akan tertinggal. Ayo bersama-sama membangun tata kelola dengan baik. Tetap terus melakukan inovasi dan susun rencana sebaik untuk mengurangi kemungkinan buruk yang terjadi,” kata Amin Handoyo.
Kegiatan berlangsung selama dua hari yang diikuti oleh 80 peserta Pokja PKPPS dari masing- masing kabupaten/kota se-Jateng.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Pondok Pesantren dan Kesetaraan M. Faturrohim. Ia juga berharap penataan PKPPS sukses untuk ke depannya.
PKPPS merupakan kependekan dari Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah, yaitu program pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada santri untuk mendapatkan ijazah formal.
PKPPS memiliki beberapa jenjang pendidikan, yaitu jenjang ula, setara dengan pendidikan dasar (SD/MI), jenjang wustha, setara dengan pendidikan menengah (SMP/MTs), dan jenjang ulya, setara dengan pendidikan atas (SMA/MA/SMK/MAK).
Lulusan dari PKPPS juga bisa mendaftar ke jenjang perguruan tinggi negeri. ***
Kegiatan "Halaqoh Revitalisasi Lembaga Formal Pesantren PKPPS" dibuka oleh Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Amin Handoyo. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas manajemen lembaga baik dari berbagai aspek mengingat perkembangan zaman terkait teknologi yang semakin pesat.
"Di zaman sekarang ini jika kita tidak mengikuti perkembangan digital maka akan tertinggal. Ayo bersama-sama membangun tata kelola dengan baik. Tetap terus melakukan inovasi dan susun rencana sebaik untuk mengurangi kemungkinan buruk yang terjadi,” kata Amin Handoyo.
Kegiatan berlangsung selama dua hari yang diikuti oleh 80 peserta Pokja PKPPS dari masing- masing kabupaten/kota se-Jateng.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Pondok Pesantren dan Kesetaraan M. Faturrohim. Ia juga berharap penataan PKPPS sukses untuk ke depannya.
PKPPS merupakan kependekan dari Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah, yaitu program pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada santri untuk mendapatkan ijazah formal.
PKPPS memiliki beberapa jenjang pendidikan, yaitu jenjang ula, setara dengan pendidikan dasar (SD/MI), jenjang wustha, setara dengan pendidikan menengah (SMP/MTs), dan jenjang ulya, setara dengan pendidikan atas (SMA/MA/SMK/MAK).
Lulusan dari PKPPS juga bisa mendaftar ke jenjang perguruan tinggi negeri. ***
Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kanwil Kemenkum Jateng raih penghargaan terbaik dalam penganugerahan legislasi daerah
19 December 2025 16:04 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
UMS perkuat sinergi dengan PT Triputra Agro Persada melalui kerja sama dan Campus Hiring
19 December 2025 18:46 WIB
UIN Walisongo matangkan persiapan sosialisasi PMB 2026 bersama organisasi mahasiswa daerah
18 December 2025 18:39 WIB
Kemensetneg dorong penguatan pendidikan karakter untuk menuju Indonesia Emas
18 December 2025 16:23 WIB