Polda Jateng dan MUI bersinergi jaga kamtibmas Pilkada 2024
Selasa, 24 September 2024 19:45 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dalam "Silaturahmi Bersama (MUI) Majelis Ulama Indonesia) Wilayah Jawa Tengah dalam rangka Harkamtibmas Pemilukada 2024 Aman dan Damai" di Legacy Hall Semarang, Selasa (24/9/2024) siang. Dok. Bid Humas Polda Jateng
Semarang (ANTARA) - Polda Jawa Tengah dan ulama se-provinsi ini sepakat memperkuat sinergi demi menjaga kamtibmas selama Pilkada 2024.
Hal tersebut mengemuka saat Kapolda Jateng menggelar "Silaturahmi Bersama (MUI) Majelis Ulama Indonesia) Wilayah Jawa Tengah dalam rangka Harkamtibmas Pemilukada 2024 Aman dan Damai" di Legacy Hall Semarang, Selasa (24/9/2024) siang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh PJU Polda Jateng, kapolres, dan iasat Binmas jajaran Polda Jateng, Ketua NU dan Muhammadiyah Jateng, serta ketua dan sekretaris MUI kabupaten/kota se-Jateng.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menjelaskan pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan kunjungan sebelumnya di mana pihaknya bersilaturahmi dengan Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji maupun Ketua PWNU Jateng dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng.
Kapolda menekankan kepada kapolres jajaran untuk lebih dekat dan bersinergi dengan ulama khususnya dalam strategi perpolisian yang akan diterapkan di wilayah masing masing untuk mengajak ulama dan tokoh agama berdiskusi agar nantinya strategi tersebut bisa diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya pesan kepada para kapolres, para tokoh agama, FKUB itu tugasnya membimbing umat, beda beda tipis dengan polisi karena sama- sama membawa dan mengajak masyarakat untuk menjadi lebih baik. Jadi, ulama dan tokoh agama adalah partner polisi," ujar Kapolda.
“Kalau kita berpartner dengan ulama, kiai, ustadz, tokoh agama maka dunia dapat dan akhirat pun akan dapat. Saya minta para ulama diajak bersinergi. Seluruh visi misi dan strategi yang akan diterapkan di wilayah masing masing. Ajaklah para tokoh agama berdiskusi dan bersama-sama merumuskan agar strategi kepolisian bisa diterima dan lebih bermanfaat untuk masyarakat,“ tegas Kapolda Jateng.
Kapolda menambahkan sebentar lagi Polri menghadapi tugas yang cukup berat menjelang pilkada sehingga pihaknya meminta dukungan dan doa restu ulama supaya pilkada berjalan aman, lancar, dan sesuai harapan masyarakat Jateng.
“Kepada para kapolres, menjelang pilkada ini ajaklah ulama berdiskusi, mohon bimbingan, dan mohon doa restu kepada para ulama agar pilkada biasa berjalan dengan aman dan lancar. Biarkan masyarakat yang memilih, tugas Polri adalah mengamankan,” jelas Kapolda.
Kapolda menyampaikan bahwa Jawa tengah terkenal dengan guyub rukun, jangan sampai dirusak oleh hal-hal yang nanti akan menguras energi.
“Tadi saat giat deklarasi kampanye damai di KPU itu suasana adem, sangat cair dan para pasangan calon gubenur dan wakil gubernur terlihat guyub, guyonan, dan saling tegur sapa. Saya juga dengan semua paslon saling tegur sapa dan juga bersalaman dengan semua paslon. Suasana yang telah terbangun sedemikian guyup ini tolong jangan dirusak dengan hal hal yang menguras energi," imbuh Kapolda.
Pada akhir sambutannya, Kapolda Jateng meminta masukan dan kritikan atas kinerja jajarannya agar bisa melaksanakan tugas lebih baik dan mohon doa agar masyarakat Jateng aman, nyaman, dan kondusif.
“Saya titip anggota saya, mohon berikan bimbingan, berikan kritikan kalau ada kesalahan. Yang penting tolong doakan mereka agar dapat melaksanakan tugas dengan baik,” katanya di hadapan para tokoh agama.
“ Harapan saya, silaturahmi tidak hanya berhenti di sini namun bisa lebih ditingkatkan sampai level bawah di tingkat kecamatan,” harap Kapolda.
Sementara itu Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji menyatakan ulama merupakan mitra sinergis dan strategis dari umaro (pemerintah). Jadi ulama dan kepolisian akan bersama sama memelihara persatuan umat.
Dalam Pilkada 224 ini ada potensi perpecahan dengan segala unsur pemicunya seperti hoaks, ujaran kebencian, maupun fitnah demi memenangkan kelompoknya.
“Sebagai ulama, dalam pilkada ini tugas kami adalah bersama-sama menjaga pilkada agar sejuk, aman, damai tenteram, dan nyaman,” tegas Ketua MUI Jateng.
“Kita sebagai ulama harus menjembatani seluruh masyarakat agar jangan suka padu (bertengkar),” imbuhnya.
Ketua MUI juga menjelaskan potensi konflik sekarang tidak hanya dengan lisan, namun bisa di media sosial. Oleh karena tu gunakan medsos dengan bijak.
“Ayo, kita bermedsos secara bijak. Apa yang masuk HP kita kalau tidak membangun jangan disebar, lebih baik di hapus. Kia hindari hoaks, ujaran kebencian, maupun fitnah,” pesan KH Ahmad Darodji.
“Saya minta seluruh MUI di kabupaten dan kota bersama-sama dengan Bapak-bapak kapolres menyusun konsep khotbah serentak untuk membangun pilkada yang aman, nyaman, dan damai,“ pungkasnya.
Melalui kegiatan tersebut semua elemen masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban sehingga proses demokrasi ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesejahteraan di Jawa Tengah. (OMP2024) ***
Hal tersebut mengemuka saat Kapolda Jateng menggelar "Silaturahmi Bersama (MUI) Majelis Ulama Indonesia) Wilayah Jawa Tengah dalam rangka Harkamtibmas Pemilukada 2024 Aman dan Damai" di Legacy Hall Semarang, Selasa (24/9/2024) siang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh PJU Polda Jateng, kapolres, dan iasat Binmas jajaran Polda Jateng, Ketua NU dan Muhammadiyah Jateng, serta ketua dan sekretaris MUI kabupaten/kota se-Jateng.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menjelaskan pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan kunjungan sebelumnya di mana pihaknya bersilaturahmi dengan Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji maupun Ketua PWNU Jateng dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng.
Kapolda menekankan kepada kapolres jajaran untuk lebih dekat dan bersinergi dengan ulama khususnya dalam strategi perpolisian yang akan diterapkan di wilayah masing masing untuk mengajak ulama dan tokoh agama berdiskusi agar nantinya strategi tersebut bisa diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya pesan kepada para kapolres, para tokoh agama, FKUB itu tugasnya membimbing umat, beda beda tipis dengan polisi karena sama- sama membawa dan mengajak masyarakat untuk menjadi lebih baik. Jadi, ulama dan tokoh agama adalah partner polisi," ujar Kapolda.
“Kalau kita berpartner dengan ulama, kiai, ustadz, tokoh agama maka dunia dapat dan akhirat pun akan dapat. Saya minta para ulama diajak bersinergi. Seluruh visi misi dan strategi yang akan diterapkan di wilayah masing masing. Ajaklah para tokoh agama berdiskusi dan bersama-sama merumuskan agar strategi kepolisian bisa diterima dan lebih bermanfaat untuk masyarakat,“ tegas Kapolda Jateng.
Kapolda menambahkan sebentar lagi Polri menghadapi tugas yang cukup berat menjelang pilkada sehingga pihaknya meminta dukungan dan doa restu ulama supaya pilkada berjalan aman, lancar, dan sesuai harapan masyarakat Jateng.
“Kepada para kapolres, menjelang pilkada ini ajaklah ulama berdiskusi, mohon bimbingan, dan mohon doa restu kepada para ulama agar pilkada biasa berjalan dengan aman dan lancar. Biarkan masyarakat yang memilih, tugas Polri adalah mengamankan,” jelas Kapolda.
Kapolda menyampaikan bahwa Jawa tengah terkenal dengan guyub rukun, jangan sampai dirusak oleh hal-hal yang nanti akan menguras energi.
“Tadi saat giat deklarasi kampanye damai di KPU itu suasana adem, sangat cair dan para pasangan calon gubenur dan wakil gubernur terlihat guyub, guyonan, dan saling tegur sapa. Saya juga dengan semua paslon saling tegur sapa dan juga bersalaman dengan semua paslon. Suasana yang telah terbangun sedemikian guyup ini tolong jangan dirusak dengan hal hal yang menguras energi," imbuh Kapolda.
Pada akhir sambutannya, Kapolda Jateng meminta masukan dan kritikan atas kinerja jajarannya agar bisa melaksanakan tugas lebih baik dan mohon doa agar masyarakat Jateng aman, nyaman, dan kondusif.
“Saya titip anggota saya, mohon berikan bimbingan, berikan kritikan kalau ada kesalahan. Yang penting tolong doakan mereka agar dapat melaksanakan tugas dengan baik,” katanya di hadapan para tokoh agama.
“ Harapan saya, silaturahmi tidak hanya berhenti di sini namun bisa lebih ditingkatkan sampai level bawah di tingkat kecamatan,” harap Kapolda.
Sementara itu Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji menyatakan ulama merupakan mitra sinergis dan strategis dari umaro (pemerintah). Jadi ulama dan kepolisian akan bersama sama memelihara persatuan umat.
Dalam Pilkada 224 ini ada potensi perpecahan dengan segala unsur pemicunya seperti hoaks, ujaran kebencian, maupun fitnah demi memenangkan kelompoknya.
“Sebagai ulama, dalam pilkada ini tugas kami adalah bersama-sama menjaga pilkada agar sejuk, aman, damai tenteram, dan nyaman,” tegas Ketua MUI Jateng.
“Kita sebagai ulama harus menjembatani seluruh masyarakat agar jangan suka padu (bertengkar),” imbuhnya.
Ketua MUI juga menjelaskan potensi konflik sekarang tidak hanya dengan lisan, namun bisa di media sosial. Oleh karena tu gunakan medsos dengan bijak.
“Ayo, kita bermedsos secara bijak. Apa yang masuk HP kita kalau tidak membangun jangan disebar, lebih baik di hapus. Kia hindari hoaks, ujaran kebencian, maupun fitnah,” pesan KH Ahmad Darodji.
“Saya minta seluruh MUI di kabupaten dan kota bersama-sama dengan Bapak-bapak kapolres menyusun konsep khotbah serentak untuk membangun pilkada yang aman, nyaman, dan damai,“ pungkasnya.
Melalui kegiatan tersebut semua elemen masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban sehingga proses demokrasi ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesejahteraan di Jawa Tengah. (OMP2024) ***
Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024