Kirab seniman tutup Festival Lima Gunung di Magelang
Minggu, 29 September 2024 19:44 WIB
Kirab para seniman di Festival Lima Gunung Ke-23 di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Minggu (29/9/2024). ANTARA/Heru Suyitno
Magelang (ANTARA) - Kirab para seniman menutup Festival Lima Gunung Ke-23 di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu.
Kirab diawali dengan mengusung piala dari Akademi Jakarta, kemudian gunungan hasil bumi, dan para seniman yang tampil pada festival tersebut.
Ketua Panitia Festival Lima Gunung (FLG) Sujono menyampaikan bahwa FLG Ke-23 telah berlangsung pada 25-29 September 2024 yang diikuti sekitar 130 grup kesenian.
Menurut dia, FLG sebelumnya berlangsung selama tiga hari dengan menampilkan 60 grup kesenian, namun pada FLG Ke-23 ini berlangsung lima hari berturut-turut.
"Pendaftar untuk tampil di FLG Ke-23 ini cukup banyak, akhirnya disepakati oleh Komunitas Lima Gunung dan kepanitiaan lokal bahwa pelaksanaan FLG selama lima hari," katanya.
Ia mengatakan FLG ini memang sebenarnya sejak dulu mandiri bahwa Lima Gunung itu mendidik bagaimana menjadi seniman mandiri, bagaimana grup itu jangan sampai ketergantungan dengan biaya dari pemerintah.
"Bagaimana kesenian rakyat ini tetap berjalan, di Lima Gunung sebenarnya mendidik seperti itu," katanya.
Ia menuturkan untuk pembiayaan kegiatan itu semua iuran dari masyarakat.
"Untuk transit rias sekitar 30 rumah, penginapan sekitar 20 rumah, itu masyarakat dengan sukarela menyediakan. Kalau ada seniman transit sebenarnya diberi air saja tidak apa, tetapi dalam perkembangan mereka diberi makan, saya mengucapkan terima kasih dengan warga Dusun Keron, di luar dugaan menyambut dengan antusias FLG ini," katanya.
Baca juga: Seniman asal lokasi Festival Lima Gunung performa seni dari Afsel
Kirab diawali dengan mengusung piala dari Akademi Jakarta, kemudian gunungan hasil bumi, dan para seniman yang tampil pada festival tersebut.
Ketua Panitia Festival Lima Gunung (FLG) Sujono menyampaikan bahwa FLG Ke-23 telah berlangsung pada 25-29 September 2024 yang diikuti sekitar 130 grup kesenian.
Menurut dia, FLG sebelumnya berlangsung selama tiga hari dengan menampilkan 60 grup kesenian, namun pada FLG Ke-23 ini berlangsung lima hari berturut-turut.
"Pendaftar untuk tampil di FLG Ke-23 ini cukup banyak, akhirnya disepakati oleh Komunitas Lima Gunung dan kepanitiaan lokal bahwa pelaksanaan FLG selama lima hari," katanya.
Ia mengatakan FLG ini memang sebenarnya sejak dulu mandiri bahwa Lima Gunung itu mendidik bagaimana menjadi seniman mandiri, bagaimana grup itu jangan sampai ketergantungan dengan biaya dari pemerintah.
"Bagaimana kesenian rakyat ini tetap berjalan, di Lima Gunung sebenarnya mendidik seperti itu," katanya.
Ia menuturkan untuk pembiayaan kegiatan itu semua iuran dari masyarakat.
"Untuk transit rias sekitar 30 rumah, penginapan sekitar 20 rumah, itu masyarakat dengan sukarela menyediakan. Kalau ada seniman transit sebenarnya diberi air saja tidak apa, tetapi dalam perkembangan mereka diberi makan, saya mengucapkan terima kasih dengan warga Dusun Keron, di luar dugaan menyambut dengan antusias FLG ini," katanya.
Baca juga: Seniman asal lokasi Festival Lima Gunung performa seni dari Afsel
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Seni dan Budaya
Lihat Juga
Balefest 2025 Suarasa Balekambang siap hibur masyarakat pada pergantian tahun
08 December 2025 19:39 WIB
Kaligrafi China dan Arab berpadu dalam pameran Tiongkok-Indonesia di Banyumas
25 November 2025 14:41 WIB
Sumanto ajak masyarakat pahami pesan moral dalam lakon Wayang Kulit Kresna Duta
21 November 2025 17:27 WIB
Ketua DPRD Jateng Sumanto dinobatkan sebagai Bapaknya Wayang Kabupaten Karanganyar
13 November 2025 15:48 WIB
Pemkot Semarang siapkan rekayasa lalu lintas sambut Festival Wayang Semesta
07 November 2025 16:38 WIB