Komisi Nasional Disabilitas: Peparnas angkat kesetaraan hak difabel
Senin, 14 Oktober 2024 8:44 WIB
Para badminton pada ajang Peparnas di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/10/2024). KND menyebut Peparnas sebagai ajang kesetaraan hal disabilitas. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Komisi Nasional Disabilitas (KND) menyebut Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 mampu mengangkat kesetaraan hak disabilitas di Indonesia.
Komisioner KND Jonna Aman Damanik di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan Peparnas bukan hanya ajang olahraga tetapi juga simbol kolaborasi mitra kerja untuk memastikan terselenggaranya acara dengan sukses dan inklusif.
Ia mengatakan mulai dari pembukaan hingga saat ini Peparnas berjalan lancar. Menurut dia, hal tersebut merupakan hasil kolaborasi banyak pihak.
"Kami juga telah mengadakan rapat koordinasi dengan Panitia Besar Peparnas dua minggu sebelum acara. Ini adalah kerja sama yang luar biasa," katanya.
Ia mengatakan Peparnas kali ini mampu memberikan ruang yang adil dan inklusif bagi para atlet difabel untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam 20 cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Rima Ferdianto mengatakan Peparnas kali ini merupakan momen penting untuk regenerasi atlet muda difabel yang berbakat.
"Sukses regenerasi atlet muda benar-benar terlihat di event ini. Ini menjadi catatan penting untuk masa depan agar lebih banyak atlet baru dengan potensi besar yang bisa kami kembangkan," katanya.
Menurut dia, Peparnas memiliki nilai yang sama dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).
Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat tidak memandang sebelah mata pelaksanaan Peparnas.
"Ini merupakan perhelatan yang sama pentingnya dalam meningkatkan kemampuan atlet disabilitas," katanya.
Ia mengatakan selama Peparnas yang berlangsung pada 6-13 Oktober penyelenggara telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap inklusivitas dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas, mulai dari transportasi dengan aksesibilitas khusus, jalur kursi roda di berbagai tempat, hingga pelatihan khusus bagi panitia dan relawan mengenai cara memberikan pelayanan inklusif.
"Semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman positif bagi atlet, ofisial, dan pengunjung," katanya.
Baca juga: Rencana panjang para-taekwondo usai Peparnas Solo
Komisioner KND Jonna Aman Damanik di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan Peparnas bukan hanya ajang olahraga tetapi juga simbol kolaborasi mitra kerja untuk memastikan terselenggaranya acara dengan sukses dan inklusif.
Ia mengatakan mulai dari pembukaan hingga saat ini Peparnas berjalan lancar. Menurut dia, hal tersebut merupakan hasil kolaborasi banyak pihak.
"Kami juga telah mengadakan rapat koordinasi dengan Panitia Besar Peparnas dua minggu sebelum acara. Ini adalah kerja sama yang luar biasa," katanya.
Ia mengatakan Peparnas kali ini mampu memberikan ruang yang adil dan inklusif bagi para atlet difabel untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam 20 cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Rima Ferdianto mengatakan Peparnas kali ini merupakan momen penting untuk regenerasi atlet muda difabel yang berbakat.
"Sukses regenerasi atlet muda benar-benar terlihat di event ini. Ini menjadi catatan penting untuk masa depan agar lebih banyak atlet baru dengan potensi besar yang bisa kami kembangkan," katanya.
Menurut dia, Peparnas memiliki nilai yang sama dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).
Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat tidak memandang sebelah mata pelaksanaan Peparnas.
"Ini merupakan perhelatan yang sama pentingnya dalam meningkatkan kemampuan atlet disabilitas," katanya.
Ia mengatakan selama Peparnas yang berlangsung pada 6-13 Oktober penyelenggara telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap inklusivitas dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas, mulai dari transportasi dengan aksesibilitas khusus, jalur kursi roda di berbagai tempat, hingga pelatihan khusus bagi panitia dan relawan mengenai cara memberikan pelayanan inklusif.
"Semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman positif bagi atlet, ofisial, dan pengunjung," katanya.
Baca juga: Rencana panjang para-taekwondo usai Peparnas Solo
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024