Semarang (ANTARA) - Pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan buku cerita digital dengan bantuan teknologi akal imitasi atau artificial intelligence (AI) yang digagas oleh komunitas CYBER AI mencapai hasil menggembirakan.

Komunitas ini lahir dari kepedulian mendalam terhadap menurunnya minat baca di kalangan anak-anak Indonesia akibat pengaruh teknologi digital. Dalam era gawai lebih sering menjadi pilihan utama daripada buku, dan media sosial seringkali menyajikan konten yang kurang mendidik, CYBER AI memiliki visi menghidupkan kembali budaya membaca dengan cara yang inovatif dan relevan dengan perkembangan teknologi.

CYBER AI, yang diprakarsai oleh empat Fasilitator Daerah dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, yaitu Rohmadi, Avis Yudha, Ayu Diyas, dan Esy Fitri, menggelar pelatihan pembuatan buku bacaan digital yang bertujuan untuk menyusun buku-buku berkualitas yang dapat diakses dengan mudah oleh anak-anak, terutama untuk usia TK dan SD. Proyek ini merupakan bagian dari program Fasda Perubahan yang dicetuskan oleh Tanoto Foundation.

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi yang dilaksanakan pada 18 Juli 2024 di SDN Lamper Kidul 02 Semarang Selatan. Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan dari 27 sekolah yang tersebar di tujuh kecamatan di Kota Semarang, termasuk Banyumanik, Gunungpati, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Barat, Semarang Timur, dan Semarang Utara. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan inisiatif CYBER AI serta memberikan gambaran awal tentang pelatihan yang akan dilaksanakan.

Pelatihan inti dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah pelatihan tatap muka yang diadakan pada 8 Agustus 2024 di SDN Wonotingal, Kecamatan Candisari. Pada tahap ini, para peserta mendapatkan materi dari narasumber Moh. Farizqo Irvan dari Universitas Negeri Semarang, serta bimbingan langsung dari fasilitator CYBER AI. Materi yang disampaikan meliputi teknik pembuatan buku digital dan pemanfaatan AI untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik buku bacaan anak.

Tahap kedua berupa pendampingan daring yang dilaksanakan pada 5 September 2024. Pendampingan ini dirancang untuk membantu peserta dalam menyempurnakan buku digital mereka dengan menggunakan platform online, serta memberikan dukungan teknis yang diperlukan. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa para peserta dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan tatap muka dengan efektif.

Tahap ketiga adalah pendampingan langsung di sekolah-sekolah peserta. Fasilitator CYBER AI mengunjungi masing-masing sekolah untuk memeriksa hasil karya peserta, memberikan umpan balik, dan membantu memperbaiki buku digital yang telah dibuat. Buku-buku ini kemudian diunggah ke portal yang disediakan oleh CYBER AI agar dapat diakses oleh anak-anak dan masyarakat umum.

Hasil dari pelatihan ini sangat positif. Para guru tidak hanya belajar cara membuat buku bacaan digital yang menarik dan edukatif tetapi juga mendapatkan keterampilan dalam menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas konten buku. Buku-buku yang dihasilkan dari pelatihan ini diharapkan akan memenuhi kebutuhan literasi anak-anak dengan memberikan bacaan yang bermanfaat dan relevan.

Melalui inisiatif ini, CYBER AI berharap dapat memperluas jangkauan buku bacaan anak di Kota Semarang, serta menginspirasi lebih banyak guru untuk terlibat dalam pembuatan materi bacaan digital. Selain itu, diharapkan Semarang akan memiliki perpustakaan digital yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, serta memberikan kesempatan yang lebih baik untuk anak-anak dalam mengembangkan minat baca mereka. Program ini tidak hanya mengatasi tantangan literasi saat ini tetapi juga mempersiapkan masa depan yang lebih baik untuk pendidikan anak-anak Indonesia. ***