BEI Jateng 2 raih penghargaan dari OJK program pencegahan investasi bodong
Jumat, 1 November 2024 14:31 WIB
Kepala Kantor BEI Jawa Tengah 2 Muhammad Wira Adibrata memperlihatkan penghargaan yang diberikan oleh OJK di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah 2 berhasil meraih penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk program pencegahan investasi bodong
Kepala OJK Surakarta Eko Hariyanto di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan komitmen BEI Jateng 2 untuk melakukan edukasi dan menjalin kerja sama dengan mitra kerja untuk mencegah investasi ilegal sangat baik.
"Apresiasi kami kepada BEI Jateng 2 atas literasi finansial khususnya investasi yang di bawah pengawasan kami," katanya.
Ia mengatakan BEI juga banyak melakukan kerja sama dengan berbagai mitra kerja. Terkait capaian tersebut, ia berharap dapat dilakukan secara konsisten oleh BEI Jateng 2.
"Selain itu juga terus meningkatkan literasi kepada masyarakat luas, terkait bagaimana mengelola keuangan dengan bijak dan investasi yang benar dengan mengedepankan legal dan logis," katanya.
Terkait dengan kegiatan edukasi yang dilakukan oleh BEI Jateng 2, dikatakannya, di bulan Oktober saja sudah terselenggara sebanyak 88 kegiatan dengan jumlah peserta 10.715 orang.
Para peserta ini mulai dari siswa SMA, para santri, mahasiswa, aparatur sipil negara (ASN), organisasi kepemudaan, dan kalangan pengusaha muda.
"BEI Jateng 2 juga banyak menginisiasi kerja sama dengan berbagai instansi seperti perguruan tinggi, pemerintah kabupaten, dan instansi lainnya untuk sama-sama memitigasi masuknya investasi ilegal," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor BEI Jawa Tengah 2 Muhammad Wira Adibrata mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh OJK.
Ia mengatakan sudah menjadi kewajiban bagi industri keuangan untuk memberikan edukasi dan literasi sampai calon pengguna jasa keuangan paham sebelum menggunakannya.
"Edukasi merupakan langkah dasar untuk pencegahan investasi ilegal. Minimnya informasi masyarakat, membuka peluang orang-orang bahkan lembaga nakal untuk menawarkan produk bodong dan kami dari industri berkewajiban untuk mengedukasi," katanya.
Ia mengatakan ciri-ciri investasi bodong adalah iming-iming keuntungan yang tinggi dan didapatkan dengan mudah, bisa jadi orang kaya dengan cara instan, sering menggunakan model multi level marketing, dan tidak jarang menggunakan tokoh-tokoh besar untuk menciptakan kepercayaan.
Kepala OJK Surakarta Eko Hariyanto di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan komitmen BEI Jateng 2 untuk melakukan edukasi dan menjalin kerja sama dengan mitra kerja untuk mencegah investasi ilegal sangat baik.
"Apresiasi kami kepada BEI Jateng 2 atas literasi finansial khususnya investasi yang di bawah pengawasan kami," katanya.
Ia mengatakan BEI juga banyak melakukan kerja sama dengan berbagai mitra kerja. Terkait capaian tersebut, ia berharap dapat dilakukan secara konsisten oleh BEI Jateng 2.
"Selain itu juga terus meningkatkan literasi kepada masyarakat luas, terkait bagaimana mengelola keuangan dengan bijak dan investasi yang benar dengan mengedepankan legal dan logis," katanya.
Terkait dengan kegiatan edukasi yang dilakukan oleh BEI Jateng 2, dikatakannya, di bulan Oktober saja sudah terselenggara sebanyak 88 kegiatan dengan jumlah peserta 10.715 orang.
Para peserta ini mulai dari siswa SMA, para santri, mahasiswa, aparatur sipil negara (ASN), organisasi kepemudaan, dan kalangan pengusaha muda.
"BEI Jateng 2 juga banyak menginisiasi kerja sama dengan berbagai instansi seperti perguruan tinggi, pemerintah kabupaten, dan instansi lainnya untuk sama-sama memitigasi masuknya investasi ilegal," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor BEI Jawa Tengah 2 Muhammad Wira Adibrata mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh OJK.
Ia mengatakan sudah menjadi kewajiban bagi industri keuangan untuk memberikan edukasi dan literasi sampai calon pengguna jasa keuangan paham sebelum menggunakannya.
"Edukasi merupakan langkah dasar untuk pencegahan investasi ilegal. Minimnya informasi masyarakat, membuka peluang orang-orang bahkan lembaga nakal untuk menawarkan produk bodong dan kami dari industri berkewajiban untuk mengedukasi," katanya.
Ia mengatakan ciri-ciri investasi bodong adalah iming-iming keuntungan yang tinggi dan didapatkan dengan mudah, bisa jadi orang kaya dengan cara instan, sering menggunakan model multi level marketing, dan tidak jarang menggunakan tokoh-tokoh besar untuk menciptakan kepercayaan.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB