Semarang (ANTARA) -



Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An saat mengunjungi gerai UMKM saat acara Bank Jateng Friendship Run tahun 2023 lalu





Ajang lomba lari internasional Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 yang akan berlangsung di kawasan Candi Borobudur, Minggu 1 Desember mendatang, tak hanya memanjakan peserta lewat panorama alam  sebagai daya ungkit wisatawan, namun juga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat, khususnya bisnis UMKM di Magelang.

Kehadiran lomba lari ikonik ini dirasakan telah membantu pemasaran dan penjualan produk lokal UMKM Magelang lewat program Bank Jateng Pawone. Salah satu penerima manfaat event maraton di Borobudur ini adalah Omah Singkong Borobudur yang memproduksi cilok, yaitu olahan singkong yang diolah menjadi cilok dan diberi bumbu kacang.

Bersama tenant lainnya, Rini, pemilik Omah Singkong , turut menyajikan produknya di acara  The Big Tour Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) yang berlangsung di Stadion Tri Lomba Juang, Semarang, Minggu 3 November 2024.  Di sana, selain menu singkong, ada juga Soto Lesah Yu Soer, dan Ridho Kerupuk Gethuk.

Menurut Rini, sejak 2022 dirinya sudah menyajikan  produknya di arena Borobudur Marathon. Bahkan, pada 2023 lalu, UMKM-nya juga  ikut kegiatan Friendship Run untuk kampanye lomba lari ini di Medan dan Banjarmasin.

''Alhamdulillah dengan berjualan di Borobudur Marathon, penjualan naik pesat dan saya sekarang sudah bisa membangun rumah produksi sendiri. Brand dagangan saya juga ikut terangkat hingga keluar Magelang. Selain cilok, olahan singkong lain bikinan kami adalah mendut, dan gethuk goreng,'' tandasnya.

Tumbuh dan berkembang

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng Aris Setiawan saat hadir di acara The Big Tour BJBM  di Stadion Tri Lomba Juang, menegaskan, pihaknya sengaja menggandeng UMKM agar mereka bisa tumbuh dan berkembang.

''Kehadiran mereka di program Bank Jateng Pawone sebelumnya kami kurasi dulu. Prinsipnya sajian produknya layak. Kami tak hanya turut mempromosikan, tapi juga ada aspek pelatihan, dan pembinaan. Kami  mendukung agar UMKM di wilayah Magelang bisa naik kelas,'' kata Aris.

Sementara itu, dihubungi terpisah Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An juga mengaku senang karena akhirnya BJBM tak hanya event sport tourism, namun juga mendorong  pengembangan UMKM di wilayah Magelang. 

Itu artinya, sambung dia,  penyelenggaraan lomba ini diharapkan juga mendongkrak perekonomian masyarakat di Borobudur melalui sektor UMKM, perhotelan, dan homestay.

”Saya apresiasi kepada Bank Jateng Pawone yang telah men-support  dan  melakukan pendampingan terhadap UMKM sehingga produknya bisa lebih diterima di pasar. Artinya event maraton ini juga dinikmati oleh masyarakat,'' imbuhnya. ***