PMI Banyumas berikan pelatihan pertolongan pertama bagi jurnalis
Rabu, 6 November 2024 15:50 WIB
Sejumlah jurnalis mempraktikkan cara mengangkat korban kecelakaan dalam Pelatihan Pertolongan Pertama Bagi Jurnalis yang diselenggarakan PMI Kabupaten Banyumas bersama PWI Kabupaten Banyumas dan IJTI Korda Banyumas Raya di Aula Klinik Utama Adyaksa PMI Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (6/11/2024). ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memberikan pelatihan pertolongan pertama bagi jurnalis yang tergabung dalam PWI Kabupaten Banyumas dan IJTI Koordinator Daerah Banyumas Raya.
Dalam pelatihan yang digelar di Aula Klinik Utama Adyaksa PMI Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Rabu, para jurnalis dilatih tentang tata cara memberikan pertolongan pertama terhadap rekan kerja, keluarga, maupun masyarakat yang pingsan dan mengalami kecelakaan.
Wakil Ketua II PMI Kabupaten Banyumas dr Tangguh Budi Prasetyo mengatakan pelatihan tersebut merupakan program kegiatan tahunan dan pihaknya ingin menularkan ilmu tentang pemberian bantuan hidup dasar kepada jurnalis agar bisa dimanfaatkan ketika berada di lapangan.
"Program tahunan kali ini untuk pertolongan pertama bagi para jurnalis tatkala mereka di lapangan ada kejadian luar biasa, misalnya ada kecelakaan, ada yang semaput atau pingsan, minimal teman-teman jurnalis bisa memberikan BHD (Bantuan Hidup Dasar)," katanya.
Selain itu, kata dia, para jurnalis paling tidak bisa mengevakuasi pasien atau korban sesuai dengan langkah-langkah pemberian pertolongan.
Menurut dia, langkah-langkah tersebut, di antaranya memastikan orang yang akan menolong maupun ditolong dalam posisi aman.
"Kalau kita yang akan menolong, pastikan bahwa kita dalam posisi aman, demikian pula dengan pasien yang akan ditolong," katanya.
Setelah dipastikan dalam posisi aman dan ada respons dari pasien, kata dia, langkah pertolongan pertama diselesaikan dengan menidurkan pasien dalam posisi terlentang. Akan tetapi, jika tidak ada respons dari pasien, lakukan pengecekan untuk memastikan masih ada napas pada pasien.
Ia mengatakan jika masih ada napas, lambaikan tangan untuk meminta tolong kepada orang di sekitar agar dapat segera ditindaklanjuti.
"Minimal seperti itu, sehingga teman-teman bisa sedikit tahu, sehingga tatkala ada korban ya jangan hanya difoto atau dilihat, minimal kita bantu," kata Tangguh.
Terkait dengan hal itu, Wakil Ketua PWI Kabupaten Banyumas Imam Ambarwoto menyambut baik pelatihan pertolongan pertama bagi jurnalis yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi para jurnalis, terutama ketika menghadapi kejadian luar biasa di lapangan.
Sementara itu, Ketua IJTI Korda Banyumas Raya Saladin Ayyubi mengharapkan melalui pelatihan tersebut, jurnalis bisa memberikan pertolongan pertama ketika ada kejadian yang menimbulkan korban.
"Paling tidak kita bisa memberikan pertolongan pertama kepada korban, minimal kepada diri sendiri," katanya.
Baca juga: PMI Kota Semarang gandeng media suarakan kemanusiaan
Dalam pelatihan yang digelar di Aula Klinik Utama Adyaksa PMI Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Rabu, para jurnalis dilatih tentang tata cara memberikan pertolongan pertama terhadap rekan kerja, keluarga, maupun masyarakat yang pingsan dan mengalami kecelakaan.
Wakil Ketua II PMI Kabupaten Banyumas dr Tangguh Budi Prasetyo mengatakan pelatihan tersebut merupakan program kegiatan tahunan dan pihaknya ingin menularkan ilmu tentang pemberian bantuan hidup dasar kepada jurnalis agar bisa dimanfaatkan ketika berada di lapangan.
"Program tahunan kali ini untuk pertolongan pertama bagi para jurnalis tatkala mereka di lapangan ada kejadian luar biasa, misalnya ada kecelakaan, ada yang semaput atau pingsan, minimal teman-teman jurnalis bisa memberikan BHD (Bantuan Hidup Dasar)," katanya.
Selain itu, kata dia, para jurnalis paling tidak bisa mengevakuasi pasien atau korban sesuai dengan langkah-langkah pemberian pertolongan.
Menurut dia, langkah-langkah tersebut, di antaranya memastikan orang yang akan menolong maupun ditolong dalam posisi aman.
"Kalau kita yang akan menolong, pastikan bahwa kita dalam posisi aman, demikian pula dengan pasien yang akan ditolong," katanya.
Setelah dipastikan dalam posisi aman dan ada respons dari pasien, kata dia, langkah pertolongan pertama diselesaikan dengan menidurkan pasien dalam posisi terlentang. Akan tetapi, jika tidak ada respons dari pasien, lakukan pengecekan untuk memastikan masih ada napas pada pasien.
Ia mengatakan jika masih ada napas, lambaikan tangan untuk meminta tolong kepada orang di sekitar agar dapat segera ditindaklanjuti.
"Minimal seperti itu, sehingga teman-teman bisa sedikit tahu, sehingga tatkala ada korban ya jangan hanya difoto atau dilihat, minimal kita bantu," kata Tangguh.
Terkait dengan hal itu, Wakil Ketua PWI Kabupaten Banyumas Imam Ambarwoto menyambut baik pelatihan pertolongan pertama bagi jurnalis yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi para jurnalis, terutama ketika menghadapi kejadian luar biasa di lapangan.
Sementara itu, Ketua IJTI Korda Banyumas Raya Saladin Ayyubi mengharapkan melalui pelatihan tersebut, jurnalis bisa memberikan pertolongan pertama ketika ada kejadian yang menimbulkan korban.
"Paling tidak kita bisa memberikan pertolongan pertama kepada korban, minimal kepada diri sendiri," katanya.
Baca juga: PMI Kota Semarang gandeng media suarakan kemanusiaan
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Polda Jateng siap amankan Debat Pertama Paslon Cagub dan Cawagub 30 Oktober
27 October 2024 18:50 WIB