50 kades dan BUMDes Blora dilatih budidaya cacing dan pupuk kompos
Jumat, 15 November 2024 14:20 WIB
Sejumlah peserta pelatihan budi daya cacing tanah melakukan praktik lapangan untuk mengetahui tata cara budi daya cacing tanah. (ANTARA/Gunawan.)
Blora (ANTARA) - Sebanyak 50 kepala desa dan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mendapatkan pelatihan tata cara budidaya cacing tanah dan pembuatan pupuk organik.
"Pelatihan tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah daerah, mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja mandiri," kata Camat Todanan Kabupaten Blora Karyono di Blora, Jumat.
Menurut dia pelatihan tersebut sangat bermanfaat, sehingga nantinya pemerintah desa bersama BUMDes bisa mencoba mengembangkannya.
Sementara itu, panitia pelatihan Djoko Suwarno menganggap budi daya cacing maupun pupuk organik cukup mudah dipelajari dan potensi keuntungannya juga besar.
Dalam pelatihan membuat pupuk organik, kata dia, peserta ditunjukkan dengan motode vermikompos menggunakan cacing tanah jenis ANC karena lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Tentunya, solusi praktis bagi petani untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik yang berkualitas," ujarnya.
Sementara untuk budi daya cacing Lumbricus Rubellus, kata dia, juga memiliki prospek yang bagus dan tata cara membudidayakan juga mudah.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus didorong, dikembangkan, terus berkarya, untuk membantu perekonomian masyarakat.
Pelatihan yang digelar pada Kamis (14/11) itu, kata dia, memang sengaja menghadirkan 50 kepala desa dan pimpinan BUMDes, dengan harapan nantinya bisa dikembangkan di desanya masing-masing.
Apalagi, imbuh dia, pembuatan pupuk kompos dan budi daya cacing juga untuk membantu program pemerintah, salah satunya mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja mandiri.
Bahkan untuk harga cacing per kilogram bisa mencapai Rp20 ribu. Cacing tersebut digunakan sebagai bahan baku obat dan kosmetik.
Baca juga: Rutan Pekalongan manfaatkan limbah organik dapur jadi pupuk kompos
"Pelatihan tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah daerah, mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja mandiri," kata Camat Todanan Kabupaten Blora Karyono di Blora, Jumat.
Menurut dia pelatihan tersebut sangat bermanfaat, sehingga nantinya pemerintah desa bersama BUMDes bisa mencoba mengembangkannya.
Sementara itu, panitia pelatihan Djoko Suwarno menganggap budi daya cacing maupun pupuk organik cukup mudah dipelajari dan potensi keuntungannya juga besar.
Dalam pelatihan membuat pupuk organik, kata dia, peserta ditunjukkan dengan motode vermikompos menggunakan cacing tanah jenis ANC karena lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Tentunya, solusi praktis bagi petani untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik yang berkualitas," ujarnya.
Sementara untuk budi daya cacing Lumbricus Rubellus, kata dia, juga memiliki prospek yang bagus dan tata cara membudidayakan juga mudah.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus didorong, dikembangkan, terus berkarya, untuk membantu perekonomian masyarakat.
Pelatihan yang digelar pada Kamis (14/11) itu, kata dia, memang sengaja menghadirkan 50 kepala desa dan pimpinan BUMDes, dengan harapan nantinya bisa dikembangkan di desanya masing-masing.
Apalagi, imbuh dia, pembuatan pupuk kompos dan budi daya cacing juga untuk membantu program pemerintah, salah satunya mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja mandiri.
Bahkan untuk harga cacing per kilogram bisa mencapai Rp20 ribu. Cacing tersebut digunakan sebagai bahan baku obat dan kosmetik.
Baca juga: Rutan Pekalongan manfaatkan limbah organik dapur jadi pupuk kompos
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tim dosen Unsoed dampingi petani stroberi bikin pupuk-pestisida ramah lingkungan
12 October 2024 15:38 WIB
LPPM Unsoed gelar Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Berkelanjutan 2024
28 September 2024 16:31 WIB