Diperkirakan 10.000 pelari termasuk keluarganya akan tumpah ruah di sekitar candi saat berlangsungnya BorMar yang tahun ini sudah memiliki World Athletic Label.
Pengelola tempat wisata dan balkondes di seputar candi megah itu mengaku gembira karena homestay yang dikelolanya banjir pemesanan kamar dan full booked sejak beberapa bulan lalu.
Pemilik Desa Bahasa yang dikenal dengan Homestay Halal, Mr Hani Sutrisno, menyebut ajang BorMar memberikan berkah bagi wisata yang berada di Dusun Parakan, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur tersebut.
''Sejak 3 bulan lalu, pemesanan kamar untuk 30 November dan 1 Desember 2024 sudah penuh. Semua pemesan mayoritas peserta lari domestik dan keluarga pelari,'' kata Hani seperti dikutip dalam siaran pers panitia BorMar 2024, Minggu (17/11).
Menurut Hani, homestay syariah Desa Bahasa yang berjarak 4,2 km dari Candi Borobudur menawarkan akomodasi dengan taman, parkir pribadi gratis, dan teras. Akomodasi ini menyediakan layanan kamar keluarga dan WiFi gratis.
Diungkapkan dia, bagi peserta lari BorMar yang tak kebagian kamar, pihaknya juga menyediakan glamour camping. Ini istilah untuk berlibur dengan menginap di tenda sembari menikmati suasana alam tapi tetap nyaman beristirahat.
''Selain ada Taman Kelinci, di Desa Bahasa juga menyediakan paket edutainment, di antaranya One Day School, Outingclass, dan Holiday English Camp. Kami juga menyediakan glamour camping sebagai inovasi pengembangan wisata ini,'' tambahnya.
Balkondes diserbu
Tak hanya tempat wisata, balkondes juga menjadi incaran pelari untuk menginap di kawasan Candi Borobudur. Maklum balai di sekitar Borobudur ini memiliki desain homestay yang nyaman dan kekinian, dipadu dengan area yang instagramable.
Menurut Supervisor Balkondes Tuksongo, Ahmad Syaufudin, homestay atau pondokan yang dikelolanya diserbu pengunjung setiap BorMar. Meskipun rata-rata hanya menginap sehari, 20 kamar yang disediakan selalu terisi.
''Peserta yang menginap kebanyakan dari wilayah Jateng saja, belum ada yang dari mancanegara,'' kata pemuda yang gigih mengembangkan Tuksongo sebagai desa wisata ini.
Balkondes di Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur ini, hanya berjarak 2 kilometer dari kompleks Candi Borobudur.
Dijelaskan dia, Balkondes Tuksongo punya fasilitas sangat lengkap. Selain penginapan yang memiliki 20 kamar, juga terdapat tempat makan dan resto serta paket-paket tur wisata ke wilayah sekitaran Desa Wisata Tuksongo.
Yang menarik, homestay di Balkondes ini dinamai nama wayang, seperti untuk family VIP ada Kunti, Madrim, dan Drupadi dengan kapasitas 4-7 orang. Lalu ada big family, dengan nama Kamaratih dan Setyawati yang bisa menampung 6-13 orang.
''Kami akan terus meningkatkan pelayanan demi meningkatkan kunjungan wisatawan ke balkondes ini. Inovasi yang terus kami lakukan adalah peningkatan SDM warga lokal, dan pemberdayaan akan sadar wisata,'' tambahnya.
Di bagian lain, pengelola The Gade Village Balkondes Ngargogondo Borobudur, Aryan Subekti, mengakui adanya BorMar berdampak signifikan pada kunjungan tamu di balkondes ini.
''Alhamdulillah bulan November ini okupansi ada kenaikan di banding bulan Oktober, karena di bulan ini ada beberapa tamu yang sudah booking untuk kepentingan BorMar di tempat kami. Bahkan saat hari H nanti, semua kamar sudah fully booked dari bulan Mei,'' ungkap Aryan.
Dia menjelaskan, tamu yang menginap rata-rata masih domestik. Dijelaskannya, Balkondes Ngargondo memiliki 5 kamar single king size , 3 kamar single twin dan 3 family room (1 family ada 6 kamar) dan setiap kamar juga bisa ditambah extra bed.
Balkondes Ngargogondo berjarak sekitar 3 km dari Candi Borobudur dengan lanskap Perbukitan Menoreh dan didukung oleh kondisi alamnya yang masih alami dan memiliki pemandangan alam yang indah mempesona.
Menurut Aryan, berbagai inovasi terus digeber balkondes ini, salah satunya menggandeng program KKN Untidar dengan mengadakan bazar UMKM dan kesenian rakyat. ***