Blora (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, gencar melakukan tes HIV (Human Immunodeficiency Virus) terhadap kelompok rentan untuk deteksi dini dan pencegahan penyebaran penyakit mematikan tersebut.

"Sasaran tes HIV di kafe-kafe, lokalisasi, hingga warga binaan. Sedangkan upaya pencegahan juga dilakukan dengan menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora Edi Widayat, di Blora, Sabtu.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga aktif melakukan skrining VCT (Voluntary Counseling and Testing) untuk mendeteksi HIV secara dini.

 

"Pemkab Blora juga memberikan kemudahan akses pengobatan ODHA dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS," ujarnya.

Ia mencatat temuan kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Blora hingga Oktober 2024 mencapai 172 kasus positif HIV/AIDS.

Jumlah kasus tersebut, kata dia, memang masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 190 kasus HIV/AIDS. Namun, dengan sisa waktu yang ada tentu masih memungkinkan ada perubahan data temuan kasus.

Dari temuan 172 kasus baru HIV/AIDS, kata dia, terbanyak dialami wanita tuna susila (WTS) sebanyak 22 kasus. Sedangkan kasus lelaki seks lelaki (LSL) sebanyak 14 kasus.

"Dari 16 kecamatan, temuan kasus terendah di Kecamatan Kradenan hanya satu kasus, sedangkan di Kecamatan Blora dan Cepu masing-masing 16 kasus dan 34 kasus," ujarnya.

Akhir-akhir ini, kata dia, bermunculan tempat-tempat berisiko dan kelompok populasi yang belum sepenuhnya bisa dijangkau seperti LSL dan waria.

Untuk itu, kata dia, digalakkan pemeriksaan kesehatan kelompok rentan guna mendeteksi dini agar tidak terjadi fenomena gunung es HIV/AIDS.

Baca juga: Dinkes Banyumas ajak masyarakat tidak jauhi penderita HIV/AIDS