Demak (ANTARA) - Kabupaten Demak, Jawa Tengah, segera memiliki embarkasi haji sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap calon haji asal Jateng, karena selama ini pemberangkatan maupun kepulangannya hanya dilayani di satu lokasi yakni Asrama Haji Embarkasi Solo.
"Untuk merealisasikan pembangunan embarkasi haji di Kabupaten Demak hanya menunggu ruislag atau tukar guling lahan seluas 11 hektare yang diproyeksikan untuk pembangunan Embarkasi Haji di Kabupaten Demak," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid melalui rilis yang diterima Antara, Senin.
Ia mengungkapkan, program yang diproyeksikan berkontribusi positif untuk pelayanan jamaah haji asal Jateng itu direncanakan sejak lima tahun lalu.
Terkait persoalan tukar guling lahan itu, maka Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Abdul Wachid juga sudah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Demak.
"Pembangunan embarkasi haji di Demak penting untuk dilakukan. Sebab selama ini pemberangkatan maupun kedatangan jamaah haji asal Jateng yang jumlahnya sekitar 33.000 hanya dilayani di satu lokasi yakni Asrama Haji Embarkasi Solo," ujarnya.
Padahal infrastruktur milik Pemprov Jateng ini belum sepenuhnya memenuhi ketentuan yang berlaku.
Oleh karena itu, kata Abdul Wachid, pembangunan embarkasi baru merupakan solusi yang strategis. Terlebih dalam beberapa tahun mendatang jumlah jemaah haji asal Jateng diprediksi akan bertambah seiring tambahan kuota yang diberikan Pemerintah Arab Saudi.
"Jika tak dibangun embarkasi baru, maka beban Bandara Adi Soemarmo Solo untuk pemberangkatan atau kedatangan jamaah haji akan menjadi berat. Adanya tambahan kuota, maka butuh penerbangan lebih banyak, sekitar 7-8 kali penerbangan setiap hari. Sedangkan kapasitas Bandara Adi Soemarmo hanya sekitar empat kali penerbangan," ujarnya.
Terkait lahan untuk embarkasi di Demak itu, pihaknya juga bertemu dengan Bagian Kesra Setda Demak dan jajaran Kanwil Kemenag Jateng.
"Dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti pertemuan dengan Bupati Demak," ujarnya.
Tukar guling lahan tersebut, antara Badan Wakaf Indonesia (BWI) dengan Pemkab Demak. Lahan milik BWI akan di-ruislag dengan tanah milik Pemkab Demak. Sedangkan lokasi yang dipilih untuk pembangunan embarkasi baru itu berada di tepi Jalan Lingkar Demak, dekat exit tol dan Hotel Demak.
Ia berharap proses tukar guling lahan BWI dengan milik Pemkab Demak bisa rampung pada 2025. Sehingga proses pembangunan fisik Embarkasi Demak bisa dilakukan pada 2026.
Jika Embarkasi Demak dibangun maka bisa melayani jemaah haji di kawasan pantura barat seperti Brebes dan sekitarnya hingga pantura timur Jateng meliputi Rembang, Blora, Grobogan dan sekitarnya. Sedangkan Embarkasi Solo untuk melayani jamaah haji dari kawasan selatan Jateng, seperti Banjarnegara dan sekitarnya hingga Solo, Sragen bahkan perbatasan Jawa Timur seperti Ngawi dan Madiun.
Nantinya, kata dia, Embarkasi Haji Demak bisa untuk kegiatan lain karena nantinya akan dibangun Museum Haji, tempat manasik haji dan hal-hal lain terkait peradaban Islam.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Demak Ungguh Prakoso mengungkapkan terkait rencana pembangunan embarkasi haji tersebut masih perlu dibicarakan lebih lanjut dengan pimpinan.
"Selain dengan Bupati Demak selaku kepala daerah, mekanisme tukar guling juga ada persetujuan dengan dewan, kemudian dengan kementerian terkait," ujarnya.
Baca juga: Warga Demak pelaku dan penyebar video pornografi via medsos