Semarang (ANTARA) - Delapan sekolah di Kota Semarang menjadi proyek percontohan implementasi program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional secara serentak pada hari ini.

"Ini dari Badan Gizi (Nasional) langsung ya. Jadi, kami hanya istilahnya menerima kan 'pilot project'-nya ada delapan sekolah. Kita hanya menerima anak-anak diberi makan siang ini," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti, di Semarang, Senin.

Hal tersebut disampaikannya saat mendampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti meninjau implementasi program makan bergizi gratis di SMP Negeri 12 Semarang.

Delapan sekolah itu yakni KB Mujahidin, TK Mujahidin, SD Negeri Srondol Wetan 1, SD Negeri Srondol Wetan 2, SDN Srondol Wetan 5, SDN Pedalangan 4, SMP Negeri 12, dan SMA Negeri 4 Semarang.

Total terdapat 2.679 paket Makan Bergizi Gratis yang didistribusikan, termasuk menu nasi putih, ayam asam manis, tahu goreng, tumis kacang panjang wortel, dan semangka.

Ita, sapaan akrab Hevearita menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat terhadap kebutuhan gizi anak-anak.

"Tentu ini kami Pemerintah Kota Semarang, khususnya juga teman-teman dari pemerintah daerah lain pasti mendukung. Karena tidak pakai APBD tapi anak-anak kita diberi makan semuanya," katanya.

"Ini adalah bentuk perhatian atau bentuk program-program yang nyata dari pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo," katanya.

Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan bahwa implementasi makan bergizi gratis yang dilaksanakan serentak hari ini tersebut baru untuk tahap pertama.

"Ini untuk tahap pertama. Nanti akan terus ditingkatkan dan ditambah," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tersebut.

Saat ini, kata dia, implementasi program Makan Bergizi Gratis secara serentak dilakukan di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

"Mudah-mudahan sampai akhir Januari nanti ada sampai 973 (titik, red.) sehingga program ini bisa terus terlaksana dan bisa berjalan dengan dengan lancar seterusnya," katanya.