Temanggung (ANTARA) - Para peternak besar di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diharapkan melakukan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) secara mandiri karena keterbatasan vaksin.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Jumat, menyampaikan para peternak besar untuk melakukan vaksin secara mandiri.
Ia menyampaikan di Kabupaten Temanggung terdapat sekitar 19.000 ekor sapi.
"Tahun lalu kita hanya melakukan vaksin hampir 150.000 dosis, saya katakan dosis ini karena jumlah sapi hanya 19.000 ekor. Kalau dosis itu kita ulang dua kali setiap enam bulan," katanya.
Ia menjelaskan waktu vaksin pertama dan kedua itu vaksin sekitar 1-3 bulan, selanjutnya sekitar enam bulan dan kalau secara teori nanti vaksin itu akan selalu dilaksanakan sampai 60 bulan, artinya lima tahun, setiap enam bulan sekali.
"Kepada para peternak besar kami berharap melakukan vaksin secara mandiri karena nilai ekonominya yang luar biasa. Kami ada tapi jumlahnya terbatas," katanya.
Ia menyampaikan kambing/domba juga ada potensi terserang PMK dan itu menjadi bagian dari 150.000 vaksin yang tahun lalu diberikan.
Jumlah sapi terkena PMK di Kabupaten Temanggung sebanyak 73 ekor tersebar di 11 kecamatan.
Baca juga: Cegah penyebaran PMK, Polres Pemalang sambangi peternakan sapi