Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Lembaga Kemitraan Indonesia (LKI) membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik di Kecamatan Pekalongan Selatan senilai Rp3 miliar.
Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Nur Priyantomo di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu yang mampu mengolah 10 ton sampah per hari ini merupakan fasilitasi dari Lembaga Kemitraan Indonesia melalui program lembaga pendanaan (adaption fund).
"TPST ini bisa menjadi solusi jangka pendek dalam upaya mengurangi sampah yang menumpuk di TPA Degayu," katanya.
Menurut dia, keberadaan tempat pengolahan sampah terpadu mampu mengolah 10 ton sampah per hari karena dilengkapi dengan enam mesin pengolahan sampah yang canggih yakni mesin pencacah, mesin gibrik, mesin conveyor sepanjang enam meter, alat daur ulang sampah (incinerator), mesin pengasah pisau, dan mesin pemilah sampah ditambah pembubur sampah organik.
Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik yang dibangun di Jalan Raya Simbang Wetan, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan ini diluncurkan oleh Pemkot Pekalongan bersama Kemitraan Indonesia, Jumat (10/1).
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen akan terus menjaga keberlangsungannya dan mengembangkan TPST ini agar bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.
Keberadaan TPST Mitra Brayan Resik ini diharapkan bisa mengurangi pembuangan sampah dari masyarakat yang dibuang ke tempat pembuangan sampah Degayu yang saat ini kondisinya sudah melebihi kapasitas dengan kapasitas sampah yang masuk sebanyak 130-150 ton setiap harinya.
"Dengan adanya penambahan TPST ini, selain sudah ada TPS-3R dan bank sampah yang sudah ada di beberapa tempat diharapkan bisa mengurangi secara signifikan sampah yang masuk ke TPA Degayu," katanya.
Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M. Syarif mengaku senang program-program Kemitraan Indonesia yang sudah dilaksanakan di Kota Pekalongan bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat untuk masyarakat setempat.
"TPST Mitra Brayan Resik ini setidaknya bisa membantu pengurangan sampah di daerah.
Selain itu, pengelolaan sampah di TPST ini juga diharapkan bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat, dimana dari sampah bisa diolah dan menghasilkan pundi-pundi rupiah, katanya.