Solo (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) berjanji akan mengawal akses perbankan untuk pelaku penggilingan padi terutama skala kecil.

Pada Musyawarah Nasional Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) 2025 di Solo, Jawa Tengah, Rabu tersebut ia berharap agar ke depan para pelaku penggilingan padi skala kecil tidak kalah bersaing dengan pabrik yang besar.

"Teman-teman ini kalah bersaing dengan pabrik besar, karena lebih efisien, mesin-mesinnya lebih bagus. Ini sudah MOU berkali-kali teman-teman yang ingin mendapat revitalisasi pabrik padinya. Jadi nggak minta, minjam tapi mintanya bunganya bunga KUR, sudah MOU terus, tapi nggak dapat-dapat," katanya.

Oleh karena itu, ia berjanji akan mengawal pemilik penggilingan padi skala kecil untuk bisa mengakses pinjaman bank.

"Saya janji di mana yang akan pinjam nanti dikawal. Saya akan antar, kawal ke perbankan kita. Boleh ke Menteri BUMN sampai ke Dirut Bank BRI, Mandiri, BNI saya antar sampai dapat," katanya.

Menurut dia, tidak adil jika pabrik kecil yang memerlukan tambahan modal tapi kesulitan mengakses kredit perbankan.

"Karena nggak adil pabrik kecil memerlukan kredit nggak dapat, sementara yang besar satu aja sudah puluhan triliun misalnya," katanya.

Menurut dia, kemudahan akses pinjaman ke perbankan juga akan memberikan dampak positif bagi swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.

"Kita ingin swasembada, oleh karena itu teman-teman tadi kalau ingin revitalisasi pabrik di mana, berapa perlunya, katanya rata-rata Rp2-3 miliar, nanti kami kawal sampai dapat," katanya.

Sementara itu, pada Munas Perpadi tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Perpadi dengan Bulog.

Ia mengatakan pada perjanjian kerja sama tersebut Bulog siap membeli beras dari Perpadi dengan harga paling rendah Rp12.000/kg.

"Ini kita sudah mulai masuk panen, tentu puncaknya panen raya akhir Februari, Maret, April. Oleh karena itu, ini tadi sudah mou antara Perpadi dengan Bulog, Perpadi harus membeli gabah dari petani Rp6.500, nanti Bulog akan membeli berasnya. Sesuai dengan kriteria kekeringannya itu, tapi paling nggak Rp12.000, paling murah," katanya.