Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mendirikan posko lapangan untuk memantau perkembangan bencana tanah bergerak di Desa Ratamba yang dipicu oleh hujan lebat pada Senin (20/1) malam.

"Saat sekarang kami fokus di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, karena ada 13 keluarga terdiri atas 41 jiwa yang mengungsi ke rumah-rumah saudara, karena terjadi pergerakan tanah meskipun pergerakannya pelan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Rabu.

Bahkan, pada pagi hari ini, kata dia, kembali terjadi pergerakan tanah yang mengakibatkan warga yang bermukim di wilayah atas lokasi kejadian turut mengungsi karena ketakutan.

Akibat pergerakan tanah tersebut, lanjut dia, jumlah warga yang mengungsi berpotensi mengalami penambahan.

"Namun, kami belum bisa memastikan berapa penambahannya. Hal itu baru bisa didata nanti sore, karena biasanya warga takut terjadi pergerakan tanah pada malam hari, sehingga memilih untuk mengungsi," katanya.

Terkait dengan hal itu, lanjutnya, pihaknya mendirikan posko lapangan di Balai Desa Ratamba guna memantau perkembangan pergerakan tanah yang masih sering terjadi.

Selain itu, kata dia, BPBD Banjarnegara bersama instansi terkait lainnya juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi pengungsi maupun sukarelawan.

Disinggung mengenai penanganan terhadap tanah longsor yang menutup sejumlah ruas jalan kabupaten maupun provinsi, katanya, penanganannya sudah selesai, sehingga bisa dilalui kendaraan.

"Hari ini kami melakukan penanganan terhadap tanah longsor yang menutup ruas jalan desa di Desa Blitar, Kecamatan Madukara. Alat berat sudah bergerak ke sana," katanya.

Kendati bencana melanda sejumlah wilayah Banjarnegara akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Senin (20/1) malam, BPBD Banjarnegara juga mengirimkan sukarelawan untuk membantu penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.

"Kami menerjunkan sekitar 30 relawan ke Petungkriyono dan rencananya juga mengirimkan alat berat ke sana," kata Andri.

Baca juga: Belasan warga mengungsi akibat longsor di Punggelan