Temanggung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian. dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menemukan enam ekor sapi di satu kandang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Secara klinis enam ekor sapi terdeteksi PMK di kandang komunal di Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temenggung," kata Kepala UPT Puskeswan dan Balai Insiminasi Buatan DKPPP Kabupaten Temanggung Nurul Hazanah di Temanggung, Kamis.
Secara klinis sapi mengalami demam, pincang karena luka pada kuku kaki dan mengeluarkan air liur.
"Hari ini kita melakukan pengobatan PMK yang terjadi pada sapi di Desa Sanggrahan Kecamatan Krangggan," katanya.
Ia menyampaikan sapi yang ada di kandang ini kebetulan sudah terindikasi kena PMK dengan gejala klinis yang bisa dilihat, yaitu keluar leleran dari mulutnya, kemudian di lidahnya.
Ia menyampaikan, yang jelas ada gejala klinis pada enam ekor, namun demikian 20 ekor sapi sudah tertular karena ada dalam satu lokasi. Antisipasinya, pertama dengan pengobatan untuk mengendalikan penyakit yang ada di sana.
Kemudian, melarang mengeluarkan ternak dari sini atau memasukkan sehingga nanti yang ada di sini diobati dulu sampai sembuh baru nanti bisa keluar kalau sudah sembuh.
"Untuk pengobatan yang kita lakukan hari ini memberikan vitamin dan juga anti radang dan antibiotik," katanya.
Di Kabupaten Temanggung sampai hati ini sudah 162 ekor positif PMK.
"Sebetulnya di kandang ini tahun 2022 sudah dilakukan vaksinasi komplit, namun beberapa pekan lalu membeli sapi jantan dari Pasar Ambarawa sehingga kemungkinan itulah yang membawa dan yang ada di sini tertular," katanya.*
Baca juga: Dinas Pertanian Kudus mulai gencarkan vaksinasi PMK