Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Nahdlatul Ulama (NU) yang baru di Kota Semarang, Sabtu (1/2/2025).

Kegiatan dihadiri oleh para kiai dan sejumlah tokoh penting, termasuk Prof. Noor Achmad, KH Ahmad Darodji, dan seluruh jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang.

Peletakan batu pertama itu menjadi momen bersejarah bagi keluarga besar NU Kota Semarang setelah peresmian Gedung NU oleh Wakil Wali Kota Semarang saat itu, Machfud Ali,  pada 1 Februari 2008.

Peletakan batu pertama ini menjadi simbol penting kolaborasi antara Pemerintah Kota Semarang dan NU, yang menunjukkan komitmen dari pemerintah untuk mendukung kegiatan-kegiatan NU di Ibu Kota Jateng ini. Salah satu bentuk dukungan nyata adalah hibah dana dari Pemerintah Kota Semarang yang turut membantu dalam pembangunan gedung ini.

Dalam acara tersebut, juga hadir para tokoh dari DPRD Kota Semarang, Muslimat Fatayat, serta lembaga-lembaga NU lainnya yang turut mendukung proyek besar ini.

"Sebagian besar kegiatan NU membutuhkan ruang yang lebih besar dan representatif. Gedung baru ini diharapkan bisa menampung lebih banyak warga NU Kota Semarang dan menjadi pusat kegiatan yang bermanfaat bagi umat," ungkap Mbak Ita, sapaan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. 

Pada kesempatan tersebut, Mbak Ita juga menyampaikan sambutan yang mengharukan dan penuh makna. Ia berpamitan sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran NU dan tamu undangan yang hadir.

“Sebagai Wali Kota Semarang, saya tinggal menghitung hari sebelum pemerintahan baru. Jika selama memimpin ada kesalahan, saya mohon dimaafkan. Apalagi saya juga bagian dari NU sebagai Dewan Pakar Muslimat NU Kota Semarang,” ujar Mbak Ita dengan suara bergetar.

Ia juga menegaskan bahwa pembangunan gedung ini menjadi bukti kolaborasi yang baik antara pemerintah kota dan NU, serta sebagai bentuk kontribusi dalam pembangunan fisik yang membawa dampak sosial bagi masyarakat Semarang. 

Pihaknya mendukung penuh agar proyek yang bersumber dari hibah Pemerintah Kota Semarang ini selesai dengan baik, bahkan berharap pembangunan dapat selesai lebih cepat dari waktu yang diperkirakan, yakni satu tahun.

Ia berharap dengan terwujudnya gedung NU ini, generasi muda akan makin tertarik untuk terlibat dalam kegiatan NU, terutama dengan adanya fasilitas yang lebih modern dan representatif.

"Dengan adanya fasilitas baru ini, kita harapkan anak-anak muda, terutama Generasi Milenial dan Gen Z, akan lebih tertarik untuk aktif di kantor NU. Kita ingin gedung ini bukan hanya sebagai tempat berkumpul, tetapi juga sebagai tempat yang bisa menginspirasi mereka dengan berbagai fasilitas seperti co-working space yang nyaman," imbuhnya.

Mbak Ita juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam menjalankan program-program sosial dan pemberdayaan masyarakat. Meski masa jabatannya sebagai wali kota segera berakhir, ia menegaskan bahwa komitmennya untuk mendukung kegiatan NU dan masyarakat Kota Semarang akan tetap berlanjut.

"Walaupun saya akan berpisah dari jabatan ini, tali silaturahmi kita akan tetap terjalin. Saya akan terus berkarya untuk pemberdayaan perempuan, pengurangan stunting, dan program-program sosial lainnya," pungkas wali kota.

Ketua PCNU Kota Semarang, Anasom, mengungkapkan bahwa pembangunan gedung ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp10 miliar yang bersumber dari hibah Pemerintah Kota Semarang.

“Bangunan ini akan menjadi pusat kegiatan dan bisnis warga NU, termasuk tempat berkumpul generasi muda,” jelasnya.

Pembangunan gedung PC NU Kota Semarang ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat untuk warga atau keluarga besar NU, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kota Semarang dalam mendukung berbagai kegiatan keagamaan dan sosial yang akan datang. ***